Bola.com, Jayapura - Jumlah pemain naturalisasi Indonesia bertambah. Striker Bhayangkara FC, Ilija Spasojevic baru saja mendapatkan paspor Indonesia. Hal itu membuat semangat pemain lain untuk meniru langkah Spasojevic kembali tumbuh.
Seperti yang dirasakan oleh gelandang Arema FC, Esteban Vizcarra. Pemain 31 tahun asal Argentina ini sebenarnya sudah setahun terakhir mengajukan diri jadi warga Indonesia, mengingat dia tinggal di Indonesia selama delapan tahun serta memiliki istri dan anak di Bogor.
"Semoga saja berikutnya saya (dapat paspor Indonesia)," harap mantan pemain Pelita Jaya dan Semen Padang ini.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa waktu lalu, Vizcarra terlihat pasrah dengan proses naturalisasinya karena sudah cukup lama tidak tidak mengetahui perkembangannya. Bahkan dia sempat mengira jika prosesnya sudah berhenti.
"Kalau sudah lama tidak ada kabar saya pikir prosesnya tidak berlanjut lagi," imbuhnya waktu itu.
Vizcarra tidak mengetahui apa yang jadi kendala proses naturalisasinya berjalan lebih lama. Dia melihat ada beberapa pemain yang lebih mudah jadi WNI. Spasojevic misalnya, striker kelahiran Montenegro ini baru datang ke Indonesia pada 2011.
Contoh lain ada pada Guy Junior yang juga bermain di Bhayangkara FC. Tahun lalu dia mendapatkan paspor Indonesia dan langsung direkrut oleh Madura United.
Sebenarnya masih ada lagi pemain asing yang diam-diam jadi pribumi, yaitu Dzumafo Herman Epandi. Dia baru dinaturalisasi pada tahun ini diusia 37 tahun. Sekarang, striker kelahiran Kamerun itu memperkuat PSPS Riau di Liga 2.
Dari informasi yang dihimpun Bola.com, para pemain tersebut menggelontorkan dana sampai ratusan juta untuk bisa mendapatkan status WNI. Berbeda dengan kasus striker kelahiran Belanda Ezra Wallian yang memang dibantu oleh Menpora untuk jadi pemain lokal. Selain karena faktor keturunan, dia juga dibutuhkan oleh timnas SEA Games pertengahan 2017 di Malaysia.