Bola.com, Kuala Terengganu - Rahmad Darmawan lega luar biasa setelah tim yang dilatihnya, T-Team, akhirnya selamat dari degradasi. Kepastian ini diperoleh menyusul skor 0-0 yang tercipta ketika T-Team menjalani laga tandang melawan Sarawak FA di Stadium Negeri, Kuching, Sabtu (28/10/2017).
Di atas kertas, beban T-Team sebelum pertandingan memang lebih ringan karena mereka hanya membutuhkan hasil imbang untuk memastikan tetap bermain di kompetisi tertinggi di Liga Malaysia, Malaysia Super League, pada musim depan. Sementara tim tuan rumah harus menang pada laga ini.
Advertisement
Baca Juga
Namun, tetap saja hal itu tak mengurangi ketegangan yang dirasakan Rahmad Darmawan. Skor 0-0 yang tercipta hingga babak pertama berakhir, membuat pelatih 50 tahun ini semakin deg-degan menunggu hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan. Apalagi, Sarawak terus menekan sejak menit pertama.
"Waktu terasa berjalan begitu pelan. Satu menit bagaikan sebulan, terutama pada menit-menit akhir permainan," ungkap Rahmad Darmawan menggambarkan perasaannya saat pertandingan seperti dikutip dari Stadium Astro, Minggu (29/10/2017).
Sejak awal, mantan pelatih Persija Jakarta dan Sriwijaya FC ini sudah memprediksi tim tuan rumah bermain agresif untuk mencetak gol dan memenangi pertandingan.
Untuk mengantisipasi hal itu, pelatih yang biasa disapa RD itu menerapkan startegi jitu dengan memainkan dua gelandang bertipe bertahan untuk membantu memperkuat lini belakang. Taktik itu terbukti berhasil.
Puas dengan Pencapaian T-Team
Hal lain, Rahmad Darmawan meminta pemainnya untuk tidak memikirkan hasil pertandingan lain, yang juga berpengaruh pada nasib mereka, yakni Kelantan versus Melaka United. Lagi-lagi, permintaan itu dituruti pemain sehingga mereka tampil fokus dan disiplin selama 90 menit.
"Pemain mengikuti instruksi itu dan saya puas dengan pencapaian tim sepanjang musim ini karena kami harus kehilangan tiga poin (T-Team mendapat sanksi pengurangan poin) dan diganggu pemain yang cedera," ujarnya.
T-Team bertahan setelah berada di posisi kesembilan di klasemen akhir dengan koleksi poin 23 dari 22 pertandingan, atau hanya berselisih dua poin dari tim yang terdegradasi, Sarawak (21) dan Penang FA (12).
Setelah memastikan T-Team bertahan, Rahmad Darmawan meminta manajemen klub untuk bersikap bijak dalam menyikapi isu perpindahan pemain. Ia mengacu pada musim lalu, ketika kompetisi berakhir, banyak pemainnya yang hengkang ke klub lain.
"Tak dimungkiri, situasi seperti ini terjadi setiap musim. Ada pemain yang menerima tawaran tinggi dari pasukan lain atau kontrak mereka berakhir," tuturnya.
Pada awal musim ini, Rahmad Darmawan harus menerima kenyataan banyak pemain senior dan pemain bintang hijrah ke klub lain. Sebagai gantinya, pada musim 2017, T-Team lebih banyak diperkuat pemain yang dipromosikan dari tim junior.
Namun, Rahmad Darmawan tidak menyinggung bagaimana kelanjutan nasibnya bersama T-Team. Yang jelas, Persib Bandung justru sudah mengakui membidik mantan pelatih Timnas Indonesia U-23 ini untuk jadi arsitek tim musim depan.