Sukses


3 Keunggulan Mutlak Timnas Indonesia U-19 saat Cukur Brunei 5-0

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-19 meraih kemenangan besar 5-0 atas Brunei Darussalam dalam pertandingan pertama di Grup F Kualifikasi Piala Asia U-19 2018 yang digelar di Paju Public Stadium, Korea Selatan, Selasa (31/10/2017). Dominasi luar biasa diperlihatkan oleh para pemain Tim Garuda Nusantara atas kubu lawan.

Tim asuhan Indra Sjafri itu sebenarnya memiliki banyak peluang yang bisa dikonversi menjadi gol sejak pertandingan dimulai. Namun, dua gol yang akhirnya bersarang di gawang Brunei Darussalam pada 45 menit pertama melalui Muhammad Rafli Mursalim dan gol bunuh diri pemain Brunei saat berusaha menghalau sundulan Asnawi Mangkualam.

Unggul dua gol membuat Tim Merah-Putih semakin menggila di awal babak kedua. Dalam kurun waktu 10 menit, sejak menit ke-52, tiga gol berhasil diciptakan oleh Muhammad Iqbal, Egy Maulana Vikri, dan Saddil Ramdani. Skor 5-0 pun menjadi hasil akhir dari laga pertama Timnas Indonesia U-19 di Kualifikasi Piala Asia U-19 2018.

Secara statistik, Tim Garuda Nusantara memiliki keunggulan yang begitu besar. Penguasaan bola pun mencapai 84 persen dengan akurasi umpan mencapai 90 persen.

Namun, bicara soal konversi gol, lima gol tercipta dari total delapan tembakan ke gawang. Total 37 upaya mencetak gol sepanjang pertandingan dilakukan Timnas Indonesia U-19

Kemenangan telak 5-0 itu pun membuat Timnas Indonesia U-19 kini berada di puncak klasemen sementara Grup F Kualifikasi Piala Asia U-19 2018 dengan keunggulan selisih gol atas Malaysia yang juga menang 3-1 atas Timor Leste dalam pertandingan pertamanya.

Menang 5-0 pun menjadi modal yang sangat baik bagi Tim Garuda Nusantara untuk menghadapi Timor Leste pada pertandingan kedua, 2 November.

Bola.com menghimpun analisis dari tiga pengamat sepak bola nasional, antara lain pelatih Borneo FC U-19, Ricky Nelson, mantan pemain Timnas Indonesia Primavera, Supriyono Prima, dan komentator, Valentino Simanjuntak, yang melihat begitu banyak keunggulan sudah diperlihatkan oleh Timnas Indonesia U-19. Simak detailnya di bawah ini.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Skill Individu Pemain yang Lebih Baik

Salah satu kunci keberhasilan Timnas Indonesia U-19 mendominasi sepanjang pertandingan kontra Brunei adalah kemampuan individu pemain-pemain yang luar biasa. Kemampuan individu itu dipadukan dengan sangat baik di dalam tim sehingga kemenangan telak 5-0 bisa diraih.

Mengandalkan pemain-pemain dengan skill individual mumpuni, seperti Egy Maulana Vikri, Saddil Ramdani, Muhammad Iqbal, dan Witan Sulaeman untuk mencari celah masuk ke dalam jantung pertahanan Brunei Darussalam, Timnas Indonesia U-19 seperti terus menerus mengepung para pemain Brunei Darussalam.

Banyak opsi yang kemudian dimiliki oleh para pemain begitu berhasil masuk ke dalam lini pertahanan Brunei Darussalam, baik itu mengirim bola kepada Rafli Mursalim yang menjadi ujung tombak, atau memaksimalkan skill individu masing-masing pemain untuk mencoba menjebol gawang lawan.

Kedewasaan dalam memilih opsi permainan sudah mulai terlihat. Mantan pemain Timnas Indonesia Primavera, Supriyono Prima, melihat para pemain Timnas Indonesia U-19 sudah mampu memperlihatkan kedewasaan dalam memainkan skill individu masing-masing pemain dengan bagaimana permainan tim berjalan.

"Level permainan Timnas Indonesia U-19 saat ini sudah terbentuk walau memang harus diakui lawan pertama tadi memang levelnya ada di bawah kita. Namun, skill individu yang dimiliki pemain-pemain, seperti Egy, Saddil, dan Iqbal, membuat tim ini semakin dewasa dalam permainannya," analisis Supriyono yang diungkapkannya kepada Bola.com.

Permainan individual para pemain yang lebih baik dan membuat permainan Timnas Indonesia U-19 jauh lebih dominan atas Brunei membuat Supriyono yakin Tim Garuda Nusantara pantas untuk disegani oleh banyak tim di level Asia Tenggara.

Mantan pemain yang kini aktif melatih sepak bola usia muda itu menegaskan Timnas Indonesia U-19 sudah pantas bersaing di level yang lebih tinggi, setidaknya di titik yang sama dengan Thailand.

"Timnas Indonesia U-19 saat ini sudah sangat baik, setidaknya kemampuan mereka bisa menjaga prestise Indonesia sebagai salah satu tim yang harus disegani oleh tim-tim seperti Brunei atau Myanmar. Justru saya berpikir mereka sudah saatnya bersaing dengan Thailand dan Korea Selatan," lanjutnya.

 

3 dari 4 halaman

Formasi Ofensif yang Mengakomodir Skill Individu Pemain

Timnas Indonesia U-19 kerap menggunakan formasi dasar 4-1-3-1-1 dalam bermain. Namun, peran bebas yang diberikan kepada Egy Maulana Vikri untuk mengeksplorasi seluruh wilayah pertahanan musuh membuat para pemain dari lini pertahanan mampu membantu serangan dengan sangat baik.

Pelatih Borneo FC U-19 sekaligus Direktur Akademi junior Borneo FC, Ricky Nelson, melihat perubahan formasi yang sangat baik saat Timnas Indonesia U-19 menyerang. Egy Maulana Vikri dkk. menekan Brunei dengan mengubah formasi menjadi 2-1-4-3. Dalam pola serangan ini, dua full back Timnas Indonesia U-19 dimaksimalkan untuk membantu lini serang.

"Formasi ini memang khusus untuk mengakomodir semua pemain yang berada di lapangan. Contohnya adalah Egy Maulana Vikri yang terlihat bermain dengan free role, di mana Egy bisa ke kanan atau bisa ke kiri. Saat itu Egy, Witan, dan Iqbal masuk ke dalam area sentral pertahanan, dan dua bek sayap, Firza (Andika) dan Rifad (Marasabessy) melakukan overlap untuk melakukan dukungan," ujar Ricky Nelson.

Menurut Ricky Nelson, formasi serang yang diterapkan oleh Indra Sjafri dalam pertandingan kontra Brunei itu sangat menguntungkan bagi Timnas Indonesia U-19. Dengan kemampuan individu para pemainnya di lini depan membuat Brunei Darussalam yang bermain defensif akhirnya tetap kalah dengan skor besar.

"Keuntungan secara keseluruhan adalah ketika melakukan serangan. Timnas Indonesia U-19 selalu memiliki lebih banyak orang di area serang ketimbang pemain Brunei yang bertahan. Meski ada delapan pemain Brunei yang berupaya menyulitkan di daerah pertahanan mereka, kemampuan individu pemain-pemain seperti Witan, Egy, dan Iqbal membuat pertandingan berakhir dengan kedudukan yang begitu besar," ujar Ricky Nelson.

 

4 dari 4 halaman

Kombinasi Serangan yang Beragam

Sebagai komentator yang mengikuti jalannya pertandingan Timnas Indonesia U-19 kontra Brunei Darussalam selama 90 menit, Valentino "Jebreeet" Simanjuntak menganggap kombinasi permainan yang begitu bagus dan dilakukan dari berbagai area membuat Tim Garuda Nusantara mampu meraih kemenangan telak atas Brunei Darussalam.

Valentino menyebut kemenangan besar di pertandingan pertama sebuah turnamen adalah hal yang sepantasnya patut disyukuri. Kombinasi permainan Timnas Indonesia U-19 saat menyerang mampu membuat Brunei Darussalam tak banyak berkutik dan terpaksa memarkir banyak pemain di daerah pertahanan.

"Salah satu yang harus disorot adalah mencetak begitu banyak gol untuk sebuah pertandingan pertama tentu sudah sangat bagus," ujar Valentino Simanjuntak kepada Bola.com.

"Jika ditanya keunggulannya, kombinasi permainan yang diperlihatkan mereka memang bagus sekali. Bisa kita lihat bersama tadi, mereka mencoba masuk lewat kiri, kemudian mencoba kembali lewat sisi kanan, begitu seterusnya dan membuat para pemain Brunei harus bekerja keras untuk mengantisipasi," lanjutnya.

Pola kombinasi serangan pun tak lepas dari peran masing-masing pemain yang berada di lapangan. Tanpa mengurangi peran dari setiap pemain, Valentino Simanjuntak mengungkapkan sejumlah pemain yang berperan cukup baik sehingga membuat Brunei terus terperangkap dalam kepungan pemain Timnas Indonesia U-19.

"Rafli Mursalim sangat baik ketika berdiri di dalam kotak penalti. Ia cukup rajin mencari bola meski selalu dikeroyok di depan gawang Brunei. Yang paling mengejutkan adalah Iqbal yang berhasil mencari tempat kosong dengan baik ketika Egy mendapatkan kawalan ketat dari pemain lawan. Jangan lupakan Luthfi yang menahan diri di tengah sehingga lawan sulit melakukan serangan balik," ucap Valentino.

 

Video Populer

Foto Populer