Bola.com, Malang - Torabika Campus Cup 2017 tidak hanya sekadar turnamen untuk mencari pemenang. Pada prosesnya, turnamen tersebut menuntut para peserta untuk bisa memupuk sportivitas sehingga bisa menunjukkan permainan yang apik dan jauh dari sikap yang konfrontatif.
Advertisement
Baca Juga
Olahraga memegang peranan penting bagi perkembangan seorang individu. Lewat olahraga, seorang individu bisa belajar untuk menerima hasil apa pun setelah mengerahkan kemampuannya dalam suatu pertandingan.
Sepak bola merupakan olahraga yang rawan akan tindakan tidak sportif. Sorakan dari suporter kerap bisa memicu emosi para pemain. Karena itu, kedewasaan emosional dan kemampuan pemain untuk mengontrol emosinya sangat diperlukan agar tidak mudah teprovokasi.
Para pemain wajib fokus terhadap jalannya pertandingan dan berusaha menunjukkan respons yang positif walaupun mendapat sorakan negatif dari suporter.
Satu di antara laga Torabika Campus Cup 2017 regional Malang menunjukkan sikap sportivitas dari para pemainnya setelah melewati laga dengan tensi tinggi. Laga yang dimaksud adalah laga antara Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Dr. Soetomo (UNITOMO).
Laga berlangsung panas karena dukungan yang heboh dari suporter UMM. Para pemain UNITOMO sempat tersulut emosi dan melancarkan protes kepada ofisial pertandingan. Namun pada akhirnya, mereka dapat memahami kalau mereka sedang menjalani pertandingan yang harus mencari pemenang.
Hasil pertandingan ditentukan lewat adu penalti setelah kedua tim bermain 1-1 pada waktu normal pertandingan. Di babak adu penalti, UMM memastikan kemenangan dengan skor 3-2.
Setelah laga berakhir, pemain UMM berusaha membesarkan hati para pemain UNITOMO yang telah bermain apik. Di situlah nilai sportivitas terlihat.
Hal tersebut membuktikan kalau turnamen olahraga, khususnya sepak bola, untuk tingkat mahasiswa sangat dibutuhkan untuk memupuk sportivitas. Para pemain yang berlaga di Torabika Campus Cup 2017 memperlihatkan kalau mereka bisa mengedepankan sportivitas di sepak bola.