Bola.com, Paju - Setelah jadi bulan-bulanan Indonesia dan Korea Selatan pada dua pertandingan penyisihan Grup F kualifikasi Piala Asia U-19 2018, Timnas Brunei Darussalam U-19 membuktikan ucapan mereka untuk belajar dari kekurangan pada dua laga itu, yang berujung kebobolan 16 gol.
Seperti diketahui, saat menghadapi Timnas Indonesia U-19 (31/10/2017), Brunei kalah 0-5, dan ketika bersua Korea Selatan, Brunei takluk 0-11 (2/11/2017).
Namun, Brunei berbenah. Hasilnya, pada laga ketika menghadapi Timnas Malaysia U-19 di Paju Public Stadium, Paju, Sabtu (4/11/2017), mereka hanya menelan kekalahan 0-1. Bahkan, Malaysia baru bisa membobol gawang mereka saat pertandingan sudah berjalan 76 menit.
Muhammad Zafuan Azeman jadi pahlawan The Young Tigers berkat satu golnya itu, yang membuat asa Malaysia tampil di putaran final pada 2018 tetap terjaga.
"Memang laga yang berat, tapi akhirnya kami menang. Yang pasti, kami tidak hanya mendapat tiga poin dari laga ini karena kami banyak merotasi pemain di laga ini sebagai persiapan untuk pertandingan selanjutnya," kata Bojan Hodak, pelatih Timnas Malaysia U-19.
Advertisement
Baca Juga
Pelatih asal Kroasia itu menambahkan bila Brunei memainkan sepak bola negatif alias parkir bus dengan memasang sembilan pemain di daerah pertahanan.
"Kami jadi sulit menembus dan mengalahkan mereka. Problem utama kami ada pada operan dan penyelesaian akhir. Sekarang kami harus melupakan laga ini dan fokus pada pertandingan melawan Indonesia," lanjut Hodak.
Sementara pelatih Timnas Brunei U-19, Takao Fujiwara, menuturkan jika tim asuhannya sudah mencoba melakukan yang terbaik untuk membuktikan kualitas mereka.
"Kami fokus pada pemulihan mental setelah kalah besar dari Korea Selatan. Tapi, hal ini tak cukup. Masih banyak yang perlu kami benahi untuk mencapai level yang lebih tinggi," kata Fujiwara.
Pada pertandingan keempat atau terakhir, Brunei akan bersua Timor Leste (8/11/2017) sedangkan Timnas Malaysia U-19 bertemu Timnas Indonesia U-19 pada 6 November 2017.