Bola.com, Paju - Warga negara Indonesia yang berada di Korea Selatan membuktikan ucapan mereka untuk memberikan dukungan total pada Timnas Indonesia U-19 saat menantang salah satu raksasa Asia sekaligus tim tuan rumah, Korea Selatan U-19, pada kualifikasi Piala Asia U-19 2018, Sabtu (4/11/2017).
Paju Public Stadium di Paju, Korea Selatan, memang tampak separuh kosong saat pertandingan berlangsung. Namun, separuh bagian tribune lain, didominasi warna merah. Menariknya, bukan suporter tuan rumah, Korsel juga punya jersey dengan warna kebesaran merah, melainkan suporter Timnas Indonesia U-19 yang memadati sisi tribune itu.
Mereka bertahan dalam dingin cuaca musim gugur yang mulai menusuk. Itulah mengapa, mereka lantas menutup jersey merah dengan jaket-jaket tebal.
Advertisement
Baca Juga
Namun, nyanyian dan sorakan terus diteriakkan sepanjang pertandingan serta beberapa spanduk yang dipasang di sudut tribune, menegaskan bila mereka adalah suporter Timnas Indonesia U-19.
Jumlah mereka, yang lebih dari 4.000 orang, bahkan membuat kubu Korea Selatan terkejut. Pelatih Timnas Korea Selatan U-19, Chung Yung-jung, mengaku tak menyangka Indonesia akan mendapat dukungan dari begitu banyak suporter.
Kehadiran ribuan suporter Indonesia itu, yang mungkin tak biasa dihadapi pemain Korea Selatan di level kelompok usia, sempat menggoyahkan mental Oh Se-hun dkk. Saking banyaknya suporter lawan, kubu Taeguk Warriors merasa laga kontra Indonesia sebagai laga tandang.
Tak Kecewa Kalah
Meski akhirnya kalah, suporter Tim Merah-Putih yang sudah datang ke stadion dari berbagai kota di Negeri Ginseng tidak kecewa atau menyesal. Mereka tetap senang bisa mendapat kesempatan mendukung timnas kesayangan karena hal ini jarang mereka peroleh selama berada di Korea Selatan.
"Seru pertandingannya. Jarang ada pertandingan seperti ini di sini. Kami datang dengan puluhan bus. Suara orang Korea bahkan ketutup sama suara suporter Indonesia," cerita Muhammad Fadhil Aiman, salah satu suporter Indonesia yang bermukim di Ansan.
Fadhil mengaku tidak kecewa dengan kekalahan telak tim asuhan pelatih Indra Sjafri itu karena menyadari permainan Korea Selatan untuk saat ini di atas Indonesia.
"Permainan Indonesia juga apik. Tapi, kita kalah dalam hal postur dibanding pemain-pemain Korea. Korea mainnya tenang, operan-operannya juga jarang meleset," imbuh pria asal Garut, Jawa Barat, yang sudah dua tahun menetap di Korea Selatan itu.
Setelah pertandingan usai, ribuan suporter Indonesia itu membubarkan diri dengan tertib. Puluhan bus, hampir sebanyak 50 bus, membawa mereka pulang ke kota masing-masing.
Di sisi lain, pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, minta maaf karena gagal mengadang tuan rumah. "Saya minta maaf karena kalah di depan suporter Indonesia yang sangat banyak. Namun, kami harus mengakui kekurangan yang ada," ucap Indra.