Bola.com, Malang - Arema FC menuntaskan laga kandang terakhir dengan kemenangan 5-3 atas Semen Padang, Sabtu (4/11/2017), Kabupaten Malang. Namun, Arema menyisakan evaluasi.
Arema sempat unggul lima gol. Arif Suyono menyumbangkan dua gol. Sedangkan tiga gol lain dicetak Ahmad Alfarizi, Dendi Santoso dan Esteban Vizcarra. Pada babak kedua, Arema kebobolan tiga gol dalam jangka waktu yang pendek.
"Dari segi hasil memang menggembirakan. Tapi sudah saya sampaikan, level fisik pemain masih belum maksimal. Sehingga di menit akhir sering kebobolan," kata Getuk.
Advertisement
Baca Juga
Saat kedudukan 5-3, terlihat Getuk tidak bisa tenang dari tempat duduknya. Bahkan dia sempat emosi dengan menendang bola out yang menuju ke arahnya. "Saya mengerti kondisi tim ini. Karena itu, harus banyak mencetak gol untuk menutupi kelemahan tersebut," jelasnya.
Dalam pertandingan terakhir, sebenarnya Arema tidak tampil dengan kekuatan terbaik karena empat pemain inti masih absen karena cedera, seperti Kurnia Meiga, Arthur Cunha, Juan Pino dan Hendro Siswanto. Namun para pemain yang diturunkan bisa bermain nyaman.
Mereka tidak terpengaruh anggapan jika Semen Padang akan ngotot menang demi menghindari degradasi. Sejak menit awal Arema memegang kendali permainan. Tapi setelah kebobolan tiga, mereka sempat panik. Konsentrasi mulai menurun seiring dengan terkurasnya stamina pemain.
"Seperti pada waktu kami main di kandang Persipura dan Bali United. Kami kebobolan banyak gol pada babak kedua. Ini catatan penting yang harus dibenahi," tandasnya.
Terlepas dari evaluasi tersebut, Arema sudah lega bisa melewati laga terakhir dengan pesta gol. Karena sebelum pertandingan, mereka lebih terbebani, mengingat pretasi Arema tidak bisa menembus papan atas Liga 1.
"Prestasi musim ini memang naik turun. Kami meminta maaf, semoga bisa lebih baik lagi. Dan masih ada satu pertandingan yang harus dilewati dengan serius melawan Borneo FC," harap Getuk.