Bola.com, Bandung - Bek tengah Persib Bandung, Achmad Jufriyanto ternyata masih saja ingat dengan peristiwa yang terjadi pada 7 November ini. Tepatnya tiga tahun silam, tim berjulukan Maung Bandung ini berhasil menjuarai Indonesia Super League (ISL) di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang.
Tentu kenangan tersebut tak bisa dilupakan begitu saja, apalagi pemilik nomor punggung 16 ini menjadi penentu kemenangan Persib dari Persipura Jayapura di laga final yang berakhir dengan skor 5-3.
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya tidak gampang menjadi algojo terakhir di babak penalti. Sebab bila eksekusi yang dilakukan gagal, maka akan mengakibatkan kerugian bagi timnya.
"Waktu itu saya berpikir kalau enggak masuk, selesai buat saya," ungkap Jufriyanto saat dihubungi melalui telepon selularnya, Selasa (7/11/2017).
Beruntung, instingnya untuk melakukan tembakan kearah kanan kiper tak mampu terbaca. Pemain yang akrab disapa Jupe ini berhasil menjebol gawang Persipura sekaligus mengantarkan Persib meraih gelar juara.
Isak tangis kebahagian kala itu pun tumpah ruah tak tertahankan. Sebab sudah 20 tahun Persib tak merasakan juara di kompetisi tertinggi tanah air.
"Satu hari setelah pertandingan banyak video dan foto yang berkeliaran di media, malah bikin saya lebih merinding dan terharu. Saya lihat ekspresi teman-teman di belakang saya yang semuanya menangis, berdoa, suporter yang berdoa dan nangis. Jadi tidak terbayang kalau saya gagal (lakukan eksekusi penalti) waktu itu," kenangnya.
Maka dari itu, Jupe berharap musim 2017 dijadikan refleksi seperti yang terjadi pada 2013, untuk mengawali proses sebelum mencapai juara.
"Euforia 2014 emang tidak akan terlupakan sampai kapanpun. Tapi semua itu ada prosesnya. Semoga 2017 jadi refleksi tahun 2013, di mana awal proses juara itu dimulai. Semoga tahun depan Persib juara," harapnya.