Bola.com, Jakarta - Bhayangkara FC dinyatakan menang 3-0 atas Mitra Kukar setelah Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan hukuman kepada Mitra Kukar yang terbukti menggunakan pemain tak sah saat menjamu The Guardian di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Jumat (3/11/2017). Namun, pihak Bhayangkara FC masih malu-malu terkait dua poin tambahan yang mereka dapatkan lewat kemenangan ini.
Mitra Kukar dan Bhayangkara FC bermain dengan skor akhir 1-1 di Tenggarong. Namun, Bhayangkara FC mengajukan protes setelah Mitra Kukar memainkan marquee player, Mohamed Sissoko, yang diketahui dalam status terhukum larangan bermain.
Advertisement
Baca Juga
Protes yang dilayangkan Bhayangkara FC membuat Komisi Disiplin PSSI melalui surat bernomor 116/L1/SK/KD-PSSI/X/2017 terkait tingkah laku buruk tim, memberikan hukuman kepada Mitra Kukar antara lain, kekalahan 0-3 dalam pertandingan tersebut dan denda Rp 100 juta karena telah terjadi pelanggaran terhadap pasal 55 Kode Disiplin PSSI.
Dengan keputusan tersebut, Bhayangkara FC mendapatkan tambahan dua poin dari pertandingan kontra Mitra Kukar. Hal itu berarti kini Bhayangkara FC memiliki 65 poin dan berada di puncak klasemen karena unggul head to head atas Bali United, yang juga memiliki jumlah poin yang sama.
Namun, ketika dikonfirmasi mengenai kebenaran tersebut, Bhayangkara FC masih malu-malu seakan menunggu munculnya momen yang lebih memastikan status kemenangan atas Mitra Kukar tersebut.
"Kami belum bisa bicara banyak. Kami masih menunggu pernyataan resmi dari PT Liga Indonesia Baru terkait keputusan Komdis PSSI ini. Kalau memang akhirnya dinyatakan menang, ya Alhamdullilah karena kami menang head to head dengan Bali United," ujar Eko Yudiono, media officer Bhayangkara FC, saat dihubungi Bola.com, Rabu (8/11/2017).
Eko Yudiono menyayangkan kelalaian Mitra Kukar yang tetap memainkan Mohamed Sissoko meski dalam status terhukum. Eko yakin Mitra Kukar mengetahui hal tersebut karena Bhayangkara FC mendapatkan surat yang sama terkait status hukuman terhadap kapten tim mereka, Indra Kahfi, pada malam sebelum hari keberangkatan ke Tenggarong.
"Sangat disayangkan Mitra Kukar masih memainkan pemain mereka yang terhukum. Kami saja memutuskan meninggalkan Indra Kahfi, padahal baru menerima surat dari Komdis PSSI itu benar-benar malam sebelum kami berangkat ke sana. Kami menghargai keputusan Komdis PSSI dan memutuskan tidak membawa Indra Kahfi ke sana," jelas Eko, mewakili manajemen Bhayangkara FC.