Bola.com, Bandung - Babak delapan besar Liga 2 Grup Y mulai digelar Rabu (15/11/2017). PSIS Semarang kontra Persebaya Surabaya menjadi laga pembuka yang dilangsungkan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gedebage, Kota Bandung.
Duel kedua tim ini disebut-sebut sebagai laga El Clasico Indonesia di Liga 2 2017. Dalam sejarah pertemuan, PSIS dan Persebaya sering saling sikut pada partai-partai penting, seperti final Liga Indonesia 1998/99 dan Perserikatan 1987. Dalam dua partai bergengsi itu, PSIS mengalahkan Persebaya. Padahal, pada era itu, Persebaya unggul dari sisi materi.
Advertisement
Baca Juga
Pada duel era kini, pelatih PSIS, Subangkit cukup percaya diri dengan persiapan yang dilakukan sepanjang jeda kompetisi. Meski sempat terombang-ambing jadwal, namun motivasi pemain disebutnya tak menurun.
Apalagi, tim Laskar Mahesa Jenar bakal tampil dengan kekuatan penuh. Hanya stopper, M Tegar Infantri saja yang kemungkinan absen karena sakit. Posisi bek sentral masih ada kapten Haudi Abdillah dan M Rio Saputro yang tampil konsisten sepanjang laga.
PSIS juga bakal mengandalkan kecepatan para gelandang muda seperti Melcior Leideker Majefat, Rifal Lastori, dan Andrid Wibawa sebagai pelayan striker tunggal, Sholikul Islam.
''Kami sudah pernah dua kali bertemu di pra-musim. Meski sekarang sudah berbeda, setidaknya kami paham karakter permainan Persebaya,'' ujar Subangkit.
Manajer Persebaya, Choirul Basamalah mengaku semua anak asuhnya dalam keadaan siap bertarung walaupun lokasi tempat pertandingan dipindahkan dari Cikarang, Bekasi ke Kota Bandung.
"Kami siap untuk mengikuti babak 8 besar. Kami juga apresiasi Polda Jabar karena ini langkah untuk maju persepakbolaan. Kalau dibilang petinju ini sudah berada di luar ring dan sudah pake sarung, sudah siap," ujar Choirul.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berharap Tuah Bandung
Bahkan perpindahan stadion pertandingan ke Bandung lanjut Choirul cukup menguntungkan bagi anak-anak Bajul Ijo. "Di sini (Bandung) anak-anak bisa lebih rileks dan tentunya kami pun akan mendapat dukungan penuh dari bonek yang sudah datang ke sini. Jadi sebuah keuntungan juga buat kami," ucap Choirul.
Meski demikian, Choirul mengakui bahwa persiapan pasukannya cukup minim dan mengalami pergantian pelatih. Bahkan sempat dua pertandingan tanpa pelatih.
"Itu tantangan kami selama ini dan bisa lolos ke babak 8 besar itu luar biasa. Ini pertandingan pertama kami yang sulit tapi kehadiran bonek menjadi keuntungan. Setidaknya anak-anak akan sedikit termotivasi," tegas Choirul.
Bagi Persebaya, semua tim yang masuk ke babak 8 besar cukup berbahaya tak terkecuali PSIS. "Yang pasti kami harus siap segalanya untuk bisa memenangi pertandingan. Semua lawan tidak ada yang kami anggap mudah. Semua berbahaya," papar Choirul.
Disinggung Stadion GBLA sebagai tempat pertandingan, ia mengakui bahwa stadion terbesar di kota Bandung ini sangat mendukung untuk berlangsungnya babak 8 besar. "Stadion bagus, hujan deras sekalipun tidak ada genangan. Saya pikir ini stadion terbaik di Indonesia," ucap Choirul.
Advertisement