Bola.com, Lamongan - Almarhum Choirul Huda mungkin tak punya rekam jejak mentereng di Timnas Indonesia. Namun, legenda Persela Lamongan yang merenggang nyawa di pengujung Liga 1, begitu bernilai di mata pemain-pemain beken sarat reputasi pelanggan Tim Merah-Putih.
Persela tak kesulitan mendatangkan pemain-pemain top Tanah Air untuk mau tampil di laga eksebisi bertajuk Tribute Match Choirul Huda di Stadion Surajaya, Lamongan, Rabu (15/11/2017). Dibantu Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) terbentuklah tim Timnas All Star yang menjadi lawan Laskar Jaka Tingkir.
Advertisement
Baca Juga
Sebelum pertandingan ekshibisi 20 pemain Timnas All Star didampingi pelatih, Jacksen F. Tiago, mendatangi makam Choirul Huda di Makam Islam Pagerwojo, di Jalan Mastrip, Kota Lamongan.
Mereka menggelar ziarah sebagai bentuk pengormatan kepada koleganya yang sudah terlebih dahulu menghadap ke Sang Khalik.
Rombongan dipimpin oleh Ponaryo Astaman didampingi manajer Persela, Yunan Achmadi. Mereka menuju makam dengan menumpang bus tim milik Persela.
Setibanya di depan batu nisan Choirul Huda, mereka lantas melakukan doa bersama.
"Kami melakukan ziarah ini sebagai bentuk penghormatan terakhir kami kepada almarhum. Kami semua mendoakan semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisinya, diampuni segala dosanya, diterima amal ibadahnya. Kontribusinya di sepak bola nasional tidak akan pernah dilupakan," ujar Ponaryo Astaman kapten Timnas Indonesia di pertengahan tahun 2000-an yang kini berstatus Presiden APPI.
"Semoga almarhum bisa beristirahat dengan tenang di alam sana dan yakin kini dia sudah bersama Tuhan di Surga. Ia pun meminta kepada keluarga besar almarhum istri dan anaknya agar tetap tabah dalam menghadapi cobaan ini," tutur Boaz Solossa.
Sosok Choirul Huda merupakan contoh nyata loyalitas seorang pesepak bola terhadap sebuah klub. Almarhum berkostum Tim Laskar Jaka Tingkir selama 18 tahun. Ia tercatat tampil di 503 laga.
"Almarhum bisa dijadikan teladan buat pesepak bola di seluruh Indonesia. Bukan hanya sekedar loyal, ia juga menunjukkan totalitas bersama klubnya. Posisinya tak tergantikan sekalipun Persela kerap melakukan pergantian pelatih," ujar Ponaryo.
Choirul Huda meninggal dunia pada Minggu (15/10/2017) saat duel Persela kontra Semen Padang gara-gara insiden tabrakan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues. Ia mengembuskan napas terakhirnya pada usia 38 tahun dengan meninggalkan istri dan dua anak.
Daftar Pemain Timnas All Star di laga ekshibisi Tribute Match Choirul Huda:
Andritany Ardhiyasa, Dian Agus Prasetyo (Kiper); Ricardo Salampessy, Beny Wahyudi, Ruben Sanadi, Ahmad Bustomi, I Gede Sukadana, Stefano Lilipaly, Ponaryo Astaman, Rizky Pora, Ramdani Lestaluhu, Andik Vermansah, Kurniawan Dwi Yulianto, Irfan Bachdim, dan Boaz Solossa