Bola.com, Malang - Calon pelatih fisik Arema FC, Dusan Momcilovic, baru bergabung pada akhir November 2017. Namun, beberapa pemain Arema ternyata sudah pernah bekerja sama dengan pria asal Serbia itu pada musim 2012. Tepatnya saat Dusan jadi pelatih fisik Arema Indonesia yang bermain di ajang IPL.
Gelandang Hendro Siswanto jadi salah satu pemain yang pernah merasakan sentuhan Dusan. "Dulu dia berpasangan dengan Milomir Seslija (pelatih kepala). Keduanya memang punya program bagus," katanya.
Advertisement
Baca Juga
Tetapi, ketika ditanya secara detail tentang kelebihan Dusan, Hendro ternyata tidak banyak mengingatnya. "Karena sudah lima tahun lalu, saya agak lupa. Tapi, waktu itu mungkin tiga bulan dilatih awal musim. Setelah itu ada persoalan di Arema IPL sehingga tim pelatihnya ganti dan saya ke Arema di ISL," lanjutnya.
Hendro melihat jika setiap klub membutuhkan pelatih fisik karena itu hal wajib dalam susunan tim kepelatihan. Namun selain pelatih fisik, ada satu hal lagi yang harus dimiliki Arema, yaitu sehat manajemen sehingga tidak ada lagi persoalan finansial yang menerpa.
Pasalnya, beberapa waktu lalu Arema memang sempat diterpa keterlambatan gaji. "Kalau ada pelatih fisik dan sehat manajemen, itu akan lebih bagus karena pemain bisa fokus latihan dan pertandingan," jelas pemain asal Tuban, Jawa Timur ini.
Hendro musim lalu tidak bisa merampungkan kompetisi. Tiga pertandingan terakhir harus dilewatkannya karena dia mengalami patah tulang jempol kaki.
Mantan pemain Persiba Balikpapan dan Persela Lamongan ini tidak berani memaksa diri untuk bisa segera bermain lagi waktu itu karena dia trauma dengan pengalaman cedera pada musim 2016. Waktu itu Hendro cedera lutut dan memaksa terus bermain. Hasilnya, dia sempat menepi selama enam bulan.
Untuk musim depan, Hendro masih belum mendapatkan kepastian dari Arema. Tetapi, dia masih terikat kontrak dengan Singo Edan hingga Februari 2018. Musim lalu, Hendro hampir meninggalkan Arema menuju Madura United. Bahkan manajemen kedua tim sudah merilis kabar tersebut.
Namun, karena pelatih Arema, Aji Santoso, waktu itu butuh tenaganya, Hendro Siswanto akhirnya bertahan karena dia respek dengan mantan pelatihnya di Timnas Indonesia U-17 tersebut.