Bola.com, Bandung - PSMS Medan harus bekerja keras untuk mendapatkan tiket promosi ke Liga 1 2018. Skuat Ayam Kinantan mendapat perlawanan sengit dari PSIS Semarang, sebelum akhirnya menang dua gol tanpa balas melalui babak perpanjangan waktu pada semifinal di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GLBA), Gedebage, Bandung, Sabtu (25/11/2017).
Bek PSMS, Frediyan Wahyu Sugiantoro, mengaku sempat tegang saat melawan PSIS di laga penentuan. Apalagi, pemain yang akrab disapa Ucil itu harus bertarung melawan pemain sayap lawan, Andrid Wibawa, yang sama-sama pernah berkostum Persis Solo.
"Iya, memang sempat tegang. Namun, saya mencoba rileks dan menikmati pertandingan sehingga bisa fokus," ungkap Ucil kepada Bola.com, Minggu (26/11/2017).
Advertisement
Baca Juga
Bek 19 tahun itu memang tampil menonjol di semifinal. Bermain sebagai bek kanan meski bukan posisi aslinya, kontribusi Ucil terlihat di lapangan baik saat menyerang maupun bertahan. Bahkan saat dia di geser ke kiri, pemain asal Boyolali itu tampil apik dan mengawali serangan balik yang berbuah gol kemenangan PSMS.
"Bangga, terharu, dan senang bisa membawa tim Perserikatan yang punya nama besar, kembali ke Liga 1," ujar pemain sekaligus anggota TNI yang bertugas di Batalyon Infanteri (Yonif) 413/Bremoro Karanganyar itu.
Ucil menilai kerja keras, disiplin, dan kebersamaan yang kuat dalam tim jadi kunci keberhasilan PSMS. Menurutnya, semua elemen tim bersama-sama dan bersatu untuk mewujudkan misi berlaga di kompetisi tertinggi tahun depan.
"Secara pribadi saya sangat bangga bisa bergabung dengan PSMS. Kalau ada kepercayaan lagi dari manajemen, jelas tidak akan menolak. Saya ingin merasakan Liga 1 bersama PSMS," kata Ucil saat ditanya rencana setelah membawa PSMS tampil di Liga 1 2018.