Liga 1 sudah berakhir sejak 12 November 2017. Namun, operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB) masih masih memiliki tunggakan kepada 18 tim peserta.
Advertisement
Baca Juga
Di awal kompetisi Liga 1 2017, setiap tim wajib mendapat subsidi komersial sebesar Rp 7 miliar dari PT LIB. Dana ini dimaksudkan untuk meringankan beban para klub menghadapi kompetisi.
COO PT LIB Tigorshalom Boboy menjelaskan, pihaknya bukan sengaja menunda pembayaran. Namun, dia enggan membeberkan alasan PT LIB memunda pembayaran subsidi komersial.
"Sebenenarnya kita sudah sampaikan itu pas ketemuan di akhir di Hotel Sultan, dan Exco kita sudah sampaikan. Karena waktunya belum terkesekusi dalam waktu dekat," ucap Tigor.
"Teman-teman klub Liga 1 juga tahu itu. Kita tidak mau lari dari tanggung jawab. Kita akan selesaikan secepatnya. Paling tidak Desember tahun ini sudah selesai. Semua (beserta hadiah)," katanya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tunggakan Miliaran Rupiah
Lebih lanjut, Tigor menjelaskan, PT LIB masih menunggak miliaran Rupiah kepada 18 klub peserta Liga 1 2017. Kepada masing-masing klub, PT LIB masih mempunyai utang dana kontribusi komersial sebesar Rp 1,5 miliar.
"Kita harus membayar kewajiban yang belum terpenuhi kepada klub. Masih ada tiga bulan (tunggakan) sebesar Rp 625 juta dikali 3 plus Rp 1,5 miliar (uang subsidi yang belum dibayar)," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement