Bola.com, Malang - Ahmet Atayev jadi pemain pertama yang dapat perpanjangan kontrak dari Arema FC. Meski di Liga 1 tim berjuluk Singo Edan hanya finish di urutan sembilan, pemain asal Turkmenistan ini masih kerasan bermain di Malang.
Kepada Bola.com, dia menceritakan alasan untuk tetap memperkuat Arema. Selain itu, gelandang 27 tahun ini juga lebih tertantang bermain di Indonesia. Meskipun ini dia baru pertengahan musim lalu merantau ke luar negaranya. Berikut petikan wawancara Atayev.
Advertisement
Baca Juga
Meski prestasi Arema musim lalu kurang bagus, kepada Anda mau bertahan di tim ini?
Atmosfer di Arema sangat bagus. Saya betah bermain di sini juga karena tim pelatih dan pemain punya rasa kekeluargaan. Berkumpul dengan mereka sangat menyenangkan. Begitu juga dengan suporter. Tim ini dikenal punya fans luar biasa. Saya ingin merasakannya lagi musim depan.
Bagaimana target anda di Arema untuk musim depan?
Tim ini sebenarnya punya materi bagus. Ada peluang untuk bisa naik ke papan atas. Insya Allah bisa juga juara. Saya akan berusaha untuk itu.
Untuk pemain asing, Arema melakukan perubahan. Bagaimana pendapat Anda?
Saya kaget mendengar kabar Juan Pino dan Esteban Vizcarra tidak di tim ini lagi musim depan. Sebenarnya mereka pemain luar biasa dengan skill tinggi. Tapi saya tidak tahu kenapa mereka tidak lagi di sini. Sekarang hanya bisa berharap pemain yang masuk juga bagus sehingga bisa membuat Arema ke papan atas.
Setelah merasakan setengah musim bermain di Indonesia, apa anda sudah merasakan perbedaan sepak bola di sini dengan Turkmenistan?
Ada perbedaan. Kompetisi di Indonesia lebih bagus. Sangat kompetitif. Semua tim punya peluang untuk saling mengalahkan. Jadi persaingan juara sangat ketat.
Lihat musim lalu, tim Perseru Serui (papan bawah) bisa menang dengan tim papan atas. Jadi, kompetisi di Indonesia rasanya seperti Liga Inggris. Semua bisa saling mengalahkan. Sedangkan di Turkmenistan hanya ada tiga sampai lima klub besar yang jadi langganan papan atas. Hanya tim itu saja yang bisa bersaing untuk jadi juara. Sehingga kurang kompetitif.
Kalau untuk suasa Kota Malang dengan Turkmenistan bagaimana?
Di Malang saya sudah bisa adaptasi. Sekarang di sini cuaca dingin dan sering hujan. Tapi tidak masalah. Justru di Turkmenistan sekarang lebih dingin.
Kabarnya Anda akan menikah pertengahan Desember ini. Apa itu membuat lebih bersemangat?
Ya, sebentar lagi saya menikah. Harus tetap profesional dan saya berjanji tidak ada pengaruhnya dengan permainan di lapangan.
Sejak musim lalu, anda terlihat sulit menghadapi media. Apa sampai sekarang terkendala bahasa? Atau punya alasan lain?
Sebenarnya saya malu. Di Turkmenistan juga saya jarang ada wawancara. Tapi kendala juga dengan Bahasa Inggris dan Indonesia. Sekarang mulai belajar pelan-pelan. Pemain di Arema juga komunikatif dengan saya.