Pemain naturalisasi jadi salah satu topik yang diangkat dalam diskusi Save Our Soccer di Jakarta. Aktivis SOS, Akmal Marhali, menilai PSSI saat ini terlalu mudah untuk menaturalisasi pemain asing.
Advertisement
Baca Juga
"Pemain naturalisasi sekarang siapa, sih, yang kuat main lebih dari 20 pertandingan. Tidak ada. Dua-tiga pertandingan selesai. Ketika ganti pelatih, selesai. Ini yang harus dipikirkan PSSI," ujar Akmal.
Akmal mencontohkan ketika PSSI menaturalisasi Johny van Beukering yang ternyata tak berkualitas. Seperti diketahui, Van Beukering justru hanya jadi pesakitan begitu ia dinaturalisasi.
Lebih lanjut, Akmal juga menganggap naturalisasi bisa membahayakan bakat-bakat muda Indonesia, jika dilakukan secara tidak hati-hati.
"Jangan sampai naturalisasi menghalangi bakat yang ada," ujar Akmal.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Maksimalkan Pemain Muda
Akmal menambahkan, saat ini PSSI harus mencari cara agar bakat-bakat muda Tanah Air tidak lenyap begitu memasuki level senior. Selama ini, kata Akmal, hal tersebut menjadi masalah yang belum terpecahkan.
"Masalahnya adalah mereka berkembang cukup bagus di usia muda, tapi hilang di usia profesional. PSSI katanya sudah bikin filanesia, semoga itu bisa benar-benar bermanfaat," ujar Akmal.
Filanesia sendiri adalah kependekan dari Filosofi Sepak Bola Indonesia. Panduan ini dibuat oleh antara lain Direktur Teknik Timnas Indonesia, Danurwindo.
Advertisement