Bola.com, Samarinda - Pemain jebolan SAD Indonesia, Yericho Christiantoko, kembali muncul setelah lama menghilang. Yericho sudah resmi diperkenalkan sebagai pemain Borneo FC untuk kompetisi musim depan setelah direkrut dari tim kasta kedua Kalteng Putra.
Pemain 25 tahun kelahiran Malang ini sempat terpuruk selama empat tahun untuk pemulihan cedera dan bermain di kasta kedua. Padahal, Yericho sempat digadang-gadang sebagai salah satu bek kiri terbaik Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Setelah menimba ilmu di SAD Uruguay dia sempat bermain di Liga Beliga bersama CS Vise. Namun, ketika kembali ke Indonesia dan bergabung dengan Arema FC, kariernya justru tenggelam.
”Alhamdulillah bisa kembali ke kompetisi tertinggi musim depan. Saya berjuang keras dan berdoa untuk bisa kembali lagi,” katanya.
Sejak tahun 2014, Yericho sempat terbuang ke Persekam Metro FC dan PSBK Blitar. Permainannya menurun karena mengalami cedera lutut. ”Waktu itu saya tidak bisa maksimal. Saya putuskan untuk operasi lutut tahun 2015. Kebetulan waktu itu kompetisi juga dihentikan,” ia menuturkan.
Yericho baru bisa menghilangkan trauma akibat cedera setelah bertemu dengan pelatih asal Brasil Jaino Matos di klub Kepri Jaya yang bermarkas di Batam, tahun lalu . ”Titik balik karir saya saat bertemu Coach Jaino. Program latihannya fokus membuat fisik pemain semakin kukuh. Sekarang, alhamdulillah bisa kembali seperti dulu dan tidak ada rasa trauma lagi. Jadi saya merasa berhutang budi pada Coach Jaino,” katanya.
Kebetulan saat Jaino Matos kini kembali masuk tim kepelatihan Borneo FC dan Yericho ternyata dapat rekomendasi untuk direkrut oleh tim kebanggaan Kota Samarinda tersebut. ”Sekarang yang terpenting saya bersaing dulu di Borneo FC. Persoalan kesempatan main, itu terserah pelatih,” tegasnya.
Di posisi bek kiri, Borneo FC punya Abdul Rahman yang beberapa kali terpanggil masuk skuat timnas senior. Maka dari itu, Yericho mendapatkan saingan berat untuk bisa bermain reguler di tim berjuluk Pesut Etam tersebut. ”Saya tahu di tim ini ada Abdul Rahman. Persaingan di setiap klub pasti ada. Itu jadi sebuah hal yang wajar,” ia memungkasi.