Bola.com, Malang - Arema Indonesia kembali berjuang kembali ke kompetisi profesional. Setelah musim lalu bermain di Liga 3, mereka mengklaim punya senjata untuk dikembalikan ke kasta profesional atau minimal Liga 2.
Advertisement
Baca Juga
Manajemen tim yang pernah berlaga di Indonesia Premier League (IPL) tersebut memiliki bukti bahwa perusahaan mereka, PT Arema Indonesia, memiliki saham 7 persen atau senilai Rp 55 juta di PT Liga Indonesia yang jadi operator kompetisi musim 2015 silam.
"Pada tahun 2015, PT Arema Indonesia masih tercatat sebagai pemegang saham PT Liga Indonesia bersama perusahaan yang menaungi 17 klub profesional lainnya. Sekarang kami mempertanyakan kembali kelanjutannya bagaimana. Karena kami tidak pernah diundang dalam RUPS," kata Haris Fambudy, direktur operasional sekaligus manajer tim Arema Indonesia, kepada Bola.com, Jumat (29/12/2017).
Pada musim 2015, klub Arema Indonesia masih vakum, sebagai buntut bubarnya kompetisi IPL pada 2013. Lantas kenapa ada PT Arema Indonesia sebagai pemegang saham PT Liga Indonesia?
PT Arema Indonesia waktu itu diduga dipakai Arema FC yang eksis di kompetisi kasta tertinggi. Namun, belakangan nama perusahaan itu berganti dengan PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (ABBI).
Arema Indonesia kini memiliki celah untuk bisa kembali ke kancah profesional. Haris sudah bertemu dengan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi untuk membicarakan persoalan ini.
"Beberapa waktu lalu saya sudah bertemu dengan Ketum PSSI. Isi obrolannya tentu bersifat privasi. Tapi kami memohon kepada beliau agar mempertimbangkan Arema bisa main di kompetisi profesional untuk musim depan," kata dia.
Sejak kompetisi IPL berakhir pada 2013, Arema Indonesia berjuang dengan enam klub lain (eks IPL) untuk bisa kembali ke kasta tertinggi setelah penyatuan Liga. Namun, hanya Persebaya Surabaya yang dikembalikan ke kasta kedua. Sedangkan klub lainnya harus memulai lagi dari kasta terendah.
"Harapan terbesar kami tentu bisa bermain di kancah profesional. Sebagai konsekuensi PT Arema Indonesia sebagai pemegang saham operator," tegasnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terpisah soal dugaan penggunaan PT Arema Indonesia oleh arema FC, pihak Singo Edan enggan berkomentar. "Saya tidak mau berkomentar," kata Media officer Arema, Sudarmaji.