Bola.com, Malang - Sejak Arema FC menggelar latihan perdana 1 Desember 2017, pemain muda dari Akademi Arema selalu dilibatkan. Baik dari tim U-17 dan U-19. Secara bergantian mereka mengikuti sesi latihan untuk melengkapi sekaligus jadi lawan internal game tim Arema senior.
Di antara belasan pemain Akademi Arema, terselip satu pemain yang "istimewa" karena merupakan putra pelatih kepala Arema, Joko 'Getuk' Susilo. Dia adalah Roista Reistifar Susilo.
Status itu membuat Roista jadi perhatian. Sejauh ini ia berkembang cukup baik dalam usahanya jadi pesepak bola seperti profesi yang pernah ditekuni sang ayah.
Advertisement
Baca Juga
Yang paling menonjol dari Roista adalah kekuatan fisiknya yang tergolong bagus untuk pemain seusianya. Latihan dari pelatih fisik Arema, Dusan Momcilovic, bisa diikutinya dengan mudah.
Perlu diketahui, tahun lalu dia adalah pemain Arema U-17 di Piala Suratin dan promosi untuk bermain di putaran kedua Liga 1 U-19.
Meski saat ini dia hanya diperbantukan latihan bersama tim senior dengan rekan-rekannya di Akademi Arema, pemain yang akrab disapa Ipang ini tetap menanggung beban tersendiri.
Tidak Dianakemaskan
Dia khawatir jika ada yang menganggap keberadaannya di tim Arema karena faktor ayahnya sebagai pelatih kepala di tim senior.
"Tentu ada beban karena dilatih ayah sendiri. Tapi, saya berusaha menepikan hal itu saat sudah berada di lapangan. Meski agak susah, saya berusaha fokus pada materi latihan," kata pemain 17 tahun yang berposisi sebagai striker ini.
Sebenarnya Getuk tidak campur tangan dengan keberadaan puteranya dalam latihan tim senior karena sudah ada pelatih dari Arema U-17 yang ikut mendampingi pemain Akademi Arema dalam latihan tim senior.
Terlepas dari beban tersebut, Ipang mengaku ingin secepatnya bisa jadi pemain profesional. Arema adalah klub pertama yang ingin diperkuatnya. "Saya lahir dan sudah jadi orang Malang. Tentu ingin bermain di Arema untuk membanggakan keluarganya," lanjutnya.
Beberapa waktu lalu, sebenarnya Getuk ingin Ipang lebih dulu merantau ke daerah lain. Tujuannya untuk mematangkan permainan sehingga saat kembali ke Arema, dia sudah matang. Pasalnya, cukup sulit jika langsung bermain di tim senior Arema karena saingannya merupakan pemain dengan nama besar.
"Sekarang dia harus menyelesaikan sekolahnya dulu. Tapi, ya saya serahkan kembali ke Ipang, masa depannya ingin seperti apa," tutur Getuk.
Dalam beberapa sesi latihan, Ipang sempat absen dalam latihan tim senior karena pemain dari Akademi Arema ada beberapa yang dijadwal untuk bergantian. Getuk diketahui tidak menganakemaskan Ipang. Dia dinilai memperlakukan putranya sama dengan pemain lain saat di lapangan.