Jakarta - Rencana Presiden Joko Widodo untuk hadir dalam laga ujicoba antara timnas Indonesia kontra timnas Islandia membuat Heimir Hallgrimsson kaget. Pelatih timnas Islandia itu pun berharap laga berjalan tanpa kendala apapun.
Jokowi bakal tiba di SUGBK pada pukul 18.00 WIB atau 30 menit sebelum kick-off. Diawali dengan salat magrib, Jokowi bakal membuka seremoni peresmian SUGBK.
Advertisement
Baca Juga
Presiden berusia 56 tahun tersebut juga akan menyalami satu per satu pemain dari kedua kesebelasan. Setelah itu, lagu kebangsaan kedua negara bakal dikumandangkan.
"Saya tidak tahu sama sekali tentang kehadirannya. Tapi, mudah-mudahan dia menikmati pertandingannya besok malam," ujar Heimir.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Persiapan Jelang Piala Dunia
Pertandingan melawan timnas Indonesia akan dimanfaatkan oleh Heimir Hallgrimsson sebagai ujian perdana sebelum mentas di Piala Dunia 2018 Rusia. Kendati mayoritas skuat yang dibawa adalah pemain muda, mantan dokter gigi itu tetap serius menyongsong partai persahabatan ini.
"Ini bagi kami sebagai sebuah persiapan. Jadi kami harap dapat menjadi pertandingan lain yang baik dan Indonesia bisa menjadi lawan yang sulit bagi kami. Dan kami coba melakukan persiapan sebaik mungkin," ungkap Heimir.
"Tapi dengan pengalaman lawan tim yang lebih kuat dari Islandia sebelumnya, kami rasa sudah cukup siap dengan kemampuan yang kami miliki saat ini," katanya menambahkan.
Advertisement
Keluhkan Cuaca
Sebelumnya, Islandia telah menggelar uji coba lapangan SUGBK pada tengah hari bolong, Sabtu (13/1/2018). Latihan tersebut berlangsung selama satu setengah jam mulai dari 11.30 hingga 13.00 WIB.
"Kami berlatih di suhu yang panas karena jelang tengah hari. Meski begitu, kami senang berada di sini walau memiliki sedikit waktu persiapan. Sangat panas di stadion tidak ada angin. Tapi masalahnya lebih kepada rumput yang terlalu tinggi," Heimir mengakhiri. (Muhamad Adi Yaksa)