Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia akan menghadapi Timnas Islandia dalam pertandingan persahabatan. Laga ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (14/1/2018).
Laga uji tanding itu akan menjadi mahal karena berbagai faktor. Pertama, harga tiket yang dilepas ke penonton dinilai tinggi.
Advertisement
Baca Juga
PSSI menjual tiket ke dalam sebelas kategori. Tribun VVIP memiliki harga yang paling mahal. Kategori tersebut dijual dengan harga Rp 1,5 juta. Adapun, tiket termurah dibanderol Rp 100 ribu untuk tribun atas.
Kedua, partai ini dimainkan di SUGBK pascarenovasi yang memakan waktu lumayan lama. Sejak dipugar pada 2016 lalu, total biaya untuk mempercantik venue ini mencapai Rp 769,69 miliar.
Kali terakhir timnas bertanding di SUGBK terjadi pada Kualifikasi Piala AFC U-23 2015. Kala itu, PSSI menjual tiket termurah seharga Rp 50ribu dan Rp 500 ribu untuk yang termahal.
Direktur Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK) Winarto mengakui tarif sewa SUGBK memang mengalami kenaikan. Namun, dia menolak harga yang ditetapkan terlampau mahal.
“Tarif sewa kan ada beberapa kategori, untuk kepentingan tertentu. Pasti memang ada penyesuaian, itu kan tarif 2008. Waktu belum direnovasi dengan fasilitas tidak seperti sekarang. Saat ini jauh lebih bagus, pasti ada penyesuaian tarif. Sudah sekian tahun dan fasilitasnya beda,” ujar Winarto ketika dihubungi Liputan6.com.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tarif Sewa SUGBK
Winarto enggan membeberkan tarif sewa SUGBK untuk sekali pakai. Dia juga menolak memberi tahu persentase kenaikan tarif sewa SUGBK saat ini dibanding sebelum direnovasi.
“Itu detail sekali. Kalau mau sewa, baru boleh tahu,” ungkap Winarto.
Namun, Winarto beranggapan bahwa tarif sewa SUGBK sudah lebih murah ketimbang venue lain yang memiliki fasilitas serupa. Tarif sewa SUGBK juga berbeda untuk kegiatan olahraga dan kepentingan yang bersifat pribadi atau kelompok.
“Tapi kita selalu memposisikan, itu lebih murah dari kualitas yang setara, yang dikelola oleh pihak lain maupun swasta. Kita selalu ambil di bawahnya. Misalnya, di luar negeri itu Rp 100 juta, kita Rp 70 juta,” ungkap Winarto.
“Ada perbedaan tarif sewa tergantung fungsinya. Kan olahraga kita paling utamakan,” tambahnya
Advertisement
Penjelasan PSSI
Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria angkat bicara terkait mahalnya tiket Timnas Indonesia melawan Islandia. Selain karena tarif sewa SUGBK, faktor Islandia sebagai tim level A dan peserta Piala Dunia 2018 menjadi penyebabnya.
"Kami harus tahu yang spesial dari SUGBK ini dengan seluruh fungsi yang ada setelah melalui renovasi dan kualitas stadion yang berkualitas internasional. Tentu butuh komitmen untuk pemeliharaan stadion ini, maka jadi pertimbangan kami untuk tidak bisa melepas di harga (termurah, misalnya) Rp 50 ribu. Ada harga yang harus dibayar dan tentu saja harus ada andil masyarakat untuk sama-sama menjaga stadion ini,” ujar Tisha.
"Dengan level lawan internasional, dengan penggunaan GBK yang jadi venue terbaik saat ini, membuat penyelenggaraan ini memakan biaya tinggi. Semakin tinggi event, lawan dan kualitas penyelenggaraan, maka ada kaitan dengan harga tiket yang dijual,” tutupnya. (Muhammad Adi Yaksa)