Bola.com, Bangkalan - Sudah dua musim Slamet Nurcahyo berseragam Madura United. Dalam dua musim itu pula dia menjadi andalan Laskar Sape Kerrab sebagai kreator serangan. Musim ini, ada satu hal yang berbeda buatnya, yakni kehadiran Danilo Fernando sebagai asisten pelatih Madura United.
Pertemuan Slamet dan Danilo di Madura United membuka kembali kenangan di antara kedua pemain. Slamet dan Danilo sudah punya kenangan manis di Liga Indonesia.
Hal itu terjadi pada Divisi Utama 2004. Saat itu keduanya sama-sama berseragam Persebaya Surabaya dan berhasil membawa gelar juara pada musim itu. Tetapi, status keduanya berbeda. Danilo sudah masuk skuat inti dan malah menjadi playmaker andalan, sedangkan Slamet menjadi pelapis Danilo.
Advertisement
Baca Juga
Pada tahun itu nama Danilo melambung sebagai satu di antara gelandang serang terbaik yang pernah ada di Indonesia. Di saat sama, Slamet mendapatkan debut profesional pertamanya. Semuanya berkat pelatih Persebaya saat itu, Jacksen F. Tiago.
Danilo mengaku masih sangat dekat dengan Slamet. Kebersamaan keduanya saat masih di Persebaya menjadi satu di antara kenangan manis. Jarak usia yang hanya terpaut empat tahun juga membuat keduanya semakin akrab.
"Saya kenal baik slamet, tahu kualitasnya. Dulu saat masih di Persebaya, sering cerita karena posisi yang sama. Tapi, saya lebih senior jadi memberi tahu seperti bagaimana seharusnya kami bermain. Beberapa kali memberi tips bermain," kata pria 38 tahun itu.
Belajar Menembak
Slamet masih ingat bagaimana saat dia masih menjadi pemain junior di Persebaya. Danilo sudah seperti idola yang menjadi tempat buatnya belajar. Saat itu Persebaya juga mengandalkan Hendro Kartiko sebagai penjaga gawang. Hendro kini juga gabung Madura United sebagai pelatih kiper.
"Tahun 2004, saya masih junior, tapi Danilo dan Hendro sudah pemain senior. Saya dan Danilo memang sangat dekat. Sering ngobrol karena secara personal memang dekat. Saya sebagai pemain harus belajar, karena dia pemain senior dan berpengalaman. Saya secara pribadi punya banyak pelajaran berharga dari dia," ungkap Slamet.
Gelandang 34 tahun itu mengamati bagaimana Danilo bertransformasi jadi pemain luar biasa. Satu di antara yang ingin dipelajari dari Danilo adalah tembakan dari luar kotak penalti.
"Kalau saya lihat shooting dia bagus. Itu saya harus belajar banyak dari dia. Meski saya sudah 34 tahun, tetap saja harus belajar. Kebetulan dia sekarang jadi pelatih, saya harus manfaatkan kebersamaan kami ini. Dia pasti punya cara pandang yang berbeda dari sebelumnya," imbuh gelandang asal Jember itu.
Danilo ternyata punya pandangan yang sama. Dengan status Slamet sebagai gelandang serang andalan Madura United, dia ingin membagikan lebih banyak ilmu kepada Slamet. Selama ini Slamet selalu mengakhiri musim dengan catatan assist terbanyak di tim.
Membuahkan Hasil
Slamet memang tidak hanya piawai saat membawa bola dan membagi umpan matang. Dia juga kerap muncul dalam situasi dan posisi yang tak terduga saat bola tak berada di kakinya.
"Sebagai pelatih saya ingin memberikan instruksi yang terbaik buat slamet. Yang selama ini saya coba bagikan adalah kerangka bola dan taktik tim itu lebih lancar lagi. Jangan sampai terjadi masalah transisi dari menyerang ke bertahan terlambat," ucap Danilo.
Tak ada kecanggungan antara Slamet dan Danilo dengan status keduanya yang berbeda. Mereka tetap berkomunikasi dengan cara sama selayaknya teman lama yang dipertemukan kembali. Semua itu dilakukan secara profesional membantu klub yang mereka bela untuk meraih yang terbaik.
Dengan kualitas yang dimiliki Slamet sampai menginjak usia 34, Danilo memberikan pujian. Selama ini memang tak banyak gelandang serang lokal yang bisa bertahan saat usia mulai masuk kepala tiga.
"Sekarang saya jadi pelatih, dan dia (Slamet) status masih pemain. Tapi, saya lihat perkembangan Slamet itu luar biasa karena di Indonesia kurang gelandang serang dan kebanyakan diisi pemain asing. Menurut saya, Slamet salah satu gelandang serang terbaik di Liga 1," tutur Danilo.
Kebersamaan Slamet dan Danilo di Madura United mulai membuahkan hasil. Di awal musim 2018 ini, Madura United telah meraih satu trofi yaitu Suramadu Super Cup yang tak lain turnamen pramusim buatan Madura United sendiri.