Bola.com, Jakarta - Menjelang bergulirnya kompetisi Liga 1 2018, Persipura Jayapura menghadapi persoalan cukup pelik. Tim Mutiara Hitam ditinggal banyak pemain pilar, yang merasa khawatir dengan kondisi finansial klub. Kapten tim, Boaz Solossa, pun angkat bicara soal kondisi klub yang dibelanya sejak tahun 2005 tersebut.
Persipura ditinggal eksodus pemain-pemain intinya, macam Ferinando Pahabol, Ruben Sanadi, Osvaldo Haay, Nelson Alom (Persebaya Surabaya), Marinus Wanewar (Bhayangkara FC). Dua pemain senior Boaz Solossa dan Ricardo Salampessy bahkan hijrah sementara di klub Borneo FC di ajang Piala Presiden 2018.
Advertisement
Baca Juga
Persipura absen Piala Presiden karena manajemen belum membentuk tim. Mereka tengah pusing berat mencari sponsor untuk membiayai klub mengarungi kompetisi musim ini.
Para pemain inti yang pindah klub, hengkang dari Tanah Papua karena membaca gelagat Persipura terbelit masalah finansial.
Lewat perjuangan berliku manajemen Persipura akhirnya sukses mengamankan keuangan klub. PT Freeport dan Bank Papua bersedia menginjeksikan dana Rp 17 miliar buat Persipura (masing-masing Rp 8,5 miliar).
"Kami memberi apresiasi besar kepada keduanya yang komitmen besar membantu Persipura," tutur Benhurd Tomi Mano, Ketua Umum Persipura.
Namun, persoalan tidak berhenti sampai di situ. Persipura kudu mencari pemain-pemain baru pengganti bintang-bintang mereka yang pindah ke klub lain. Tomi sudah legawa, merelakan mereka berganti kostum pada musim 2018.
"Semoga pemain-pemain kami yang pindah ke klub baru bisa menjadi pemain utama di klub barunya, kami doakan keberhasilan mereka di tempat yang baru, Tuhan berkati," tutur Tomi Mano dengan nada bijaksana.
Lewat akun pribadi jejaring sosial Facebook pribadinya, Boaz Solossa bersuara soal kondisi yang dialami klubnya. Ia mendukung manajemen melakukan peremajaan tim.
"Sudah saatnya ada regenerasi. Jadi buat mereka pemain yang disebut sudah tua harus sadar diri bahwa penerus kita banyak di Papua," tulis Boaz.
Striker berusis 31 tahun itu juga berharap suporter tetap memberi dukungan ke Persipura. "Terimakasih buat masyarakat Papua dan terutama Persipura Mania di seluruh Indonesia yang selama ini mendukung dan berdoa buat tim. Tidaklah mudah membalikkan telapak tangan. Tim inti dibentuk berpuluh tahun dan butuh kerja keras," papar Boaz.
Boaz yang berstatus kapten Timnas Indonesia juga membesarkan hati para pendukung yang kecewa karena klub kesayangannya tidak berlaga di Piala Presiden 2018.
"Liga yang akan kita ikuti, bukan turnamen saja. Tolong amati baik-baik karena kita jenderal bintang empat (merujuk pada empat gelar juara kompetisi kasta tertinggi Persipura). Jangan sampai nanti kita jadi bulan-bulanan di liga. Semua mau terbaik, jadi kita harus berfikir bersama buat kemajuan kita di Papua," ujar Boaz Solossa.