Bola.com, Malang - Terhenti di babak delapan besar Piala Presiden 2018 membuat Arema FC mawas diri. Sebab, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan pelatih Joko 'Getuk' Susilo.
Dua hal yang paling utama adalah memperbaiki mental bertanding dan kondisi fisik. Hal itu terlihat jelas saat Arema kalah 1-3 melawan Sriwijaya FC di Stadion Manahan, Solo, Minggu (4/2/2018).
Kekalahan di fase 8 besar ini sangat disesali karena pada babak pertama, Dendi Santoso dkk. sudah tampil apik dan mendapatkan sejumlah peluang. Namun, mental mereka runtuh setelah striker Dedik Setiawan gagal memanfaatkan tendangan penalti di menit ke-62.
"Perbaikan mental yang kami maksud, ya harus menambah jam terbang pemain di level permainan Arema. Terutama kepada pemain baru dan masih berusia muda karena beberapa kali tegang sehingga potensi mereka tidak keluar secara maksimal," jelas Getuk.
Advertisement
Baca Juga
Sementara untuk persoalan fisik, dia tidak menyalahkan pelatih fisik Dusan Momcilovic karena saat ini timnya masih terus berproses menambah stamina pemain di lapangan. "Sekarang baru dua bulan persiapan. Secara teori penambahannya kondisi fisik pemain tentu belum signifikan," belanya.
Imbas dari belum maksimalnya kondisi pemain terlihat dalam pertandingan. Total lima gol yang bersarang ke gawang Arema lahir pada pertengahan babak kedua. Hal ini berarti, kondisi pemain sudah mengalami penurunan sebelum laga usai.
"Kami akui memang belum bisa konsisten 90 menit karena karakter bermain Arema yang baru butuh tenaga besar untuk terus berlari dan melakukan pressing ketat. Semoga hal ini teratasi saat kompetisi," lanjutnya.
Kini Arema punya waktu kurang dari dua minggu untuk kembali melakukan persiapan karena pada 18 Februari 2018 mereka akan terjun di Piala Gubernur Kaltim 2018.
"Sekarang tim diliburkan sampai Rabu (7/2/2018). Setelah itu lanjut persiapan lagi. Kami akan bangkitkan semangat pemain karena kondisinya sekarang kami masih bersedih," tuturnya.
Dalam turnamen Piala Gubernur Kaltim, Arema enggan berbicara tentang target lebih dulu. Mereka ingin fokus untuk melakukan evaluasi tim.