Malang - Arema FC berharap suasana Liga 1 2018 lebih kondusif, sehingga tim-tim bisa berkompetisi dengan tenang. Pelatih Arema, Joko Susilo, berharap operator Liga Indonesia bisa konsisten menjalankan aturan yang ada.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau kemarin, terus terang regulasi yang kurang tepat menurut saya, karena selalu berganti. Harus pakai pemain U-23, harus ini itu. Terus kemudian tidak apa-apa (pakai pemain U-23, red). Jadi kacau," kata Joko saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (9/2/2018).
Pada musim lalu, operator Liga 1 yakni PT Liga Indonesia Baru (LIB) memang sempat mewajibkan setiap tim memakai pemain U-23. Hal ini dilakukan sesuai instruksi dari PSSI.
Peraturan tersebut diterapkan demi menunjang persiapan timnas Indonesia menghadapi SEA Games 2017 dan Piala AFF U23. Namun, di tengah musim, peraturan tersebut dihapuskan.
Lewat surat bernomor 155/LIB/VI/2017 bertanggal 29 Juni 2017, PT LIB menangguhkan sementara implementasi aturan pemain U-23 di Liga 1. Pertimbangannya, karena pemain-pemain U23 untuk dua ajang tersebut telah didaftarkan.
Arema FC sendiri musim lalu memakai delapan pemain kategori U-23. Dua dari delapan pemain tersebut, yakni Bagas Adi dan Hanif Sjahbandi, beberapa kali dipanggil timnas Indonesia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Perlu Dikembalikan
Terkait pemain timnas U23, Joko mengusulkan agar pemain yang dipanggil timnas tak perlu dikembalikan dahulu ke klub. Itu agar klub dan pemain yang bersangkutan bisa fokus mempersiapkan diri.
Joko mengkhawatirkan, jika sang pemain dikembalikan ke klub, hal itu akan mengganggu internal tim dan pemain itu sendiri. Pasalnya, pelatih belum tentu memainkan pemain yang bersangkutan di setiap pertandingan.
"Yang U-23 ke PSSI, fokus ke PSSI. Jangan dateng lagi balik lagi. Karena kita juga kan mau yang terbaik di timnas. Kalau dikembalikan, kita juga bingung, tidak dimainkan, tapi ini (pemain, red) timnas. Ini menjadi sedikit kurang pas," kata Joko.
Advertisement
Konsisten soal Jadwal
Selain peraturan, Joko juga berharap operator bisa konsisten soal jadwal. Pria yang akrab disapa Gethuk ini menilai, jadwal yang pasti akan membuat pelatih nyaman mempersiapkan tim.
"Semoga jadwal itu tepat. Semua jadwal yang sudah disusun nanti dilaksanakan. Agar semua itu enak mempersiapkan," kata Joko.
"Kita hanya berharap jadwal itu tepat waktu dan konsisten. Kita percaya sama operator," ujar Joko menambahkan.
Sumber: www.Liputan6.com