Bola.com, Jakarta - Sriwijaya FC memang gagal menjuarai Piala Presiden 2018. Laskar Wong Kito hanya finis sebagai tim peringkat ketiga turnamen pramusim ini setelah mengalahkan PSMS Medan 4-0. Namun, Sriwijaya FC membuat catatan positif di turnamen Piala Presiden 2018.
Hingga partai terakhir saat meladeni PSMS, Laskar Wong Kito jadi tim dengan pertahanan terbaik sekaligus kebobolan paling sedikit. Gawang finalis Piala Presiden 2015 hanya kebobolan tiga gol dalam tujuh pertandingan yang sudah dimainkan dan jauh mengungguli tim-tim lain.
Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan, menyebut rekor ini cukup membuat dirinya puas. "Artinya dengan hanya kemasukan tiga gol, transisi dari menyerang ke bertahan kami sudah cukup baik. Awalnya saya juga tidak terlalu memikirkan catatan ini, namun ini bukan hanya kerja lini belakang saja melainkan seluruh tim," ungkap RD, sapaan sang pelatih.
Advertisement
Baca Juga
Namun, RD juga menyebut anak asuhnya juga harus mengimbangi catatan tersebut dengan kemampuan menyerang sama baiknya.
"Tim dengan pertahanan terbaik juga harus diimbangi dengan efektivitas dalam penyerangan. Saya melihat SFC sejauh ini masih sering banyak membuang peluang. Sebagai contoh di leg kedua semifinal melawan Bali United, kami bermain sangat baik namun tidak berhasil membuat gol," lanjutnya.
Menurutnya, meski melawan PSMS bisa mencetak empat gol, anak asuhnya masih punya beberapa kelemahan yang harus diperbaikinya di sisa masa persiapan jelang Liga 1 2018.
"Sriwijaya FC sebenarnya mengawali Piala Presiden 2018 dengan persiapan yang belum maksimal. Secara statistik kami baru hari ini bisa bikin empat gol dari total 12 gol selama turnamen. Namun, jika dilihat dari jumlah peluang yang dimiliki, catatan tersebut sangat kurang. Ini akan menjadi evaluasi kami ke depannya," tutur RD.