Bola.com, Samarinda - Striker muda Arema FC, Dedik Setiawan sempat menuai kritikan dalam Piala Presiden dan fase awal Piala Gubernur Kaltim (PGK) II. Sebab dua kali Dedik gagal menyarangkan bola saat ditunjuk jadi eksekutor penalti.
Namun, kini dia berhasil bangkit dan ikut mengantarkan Arema ke fase semifinal PGK. Dia menyumbangkan gol terakhir ketika menang pada pertandingan pamungkas Grup A melawan Mitra Kukar (27/2/2018) di Stadion Segiri, Samarinda.
Advertisement
Baca Juga
Pemain yang dijuluki Drogba-nya Arema ini punya cara sendiri untuk bisa bangkit. “Saya akui sempat sedih ketika gagal penalti. Tapi setelah pertandingan saya tidak lagi bukan media sosial demi konsentrasi untuk bisa lebih baik di pertandingan selanjutnya,” katanya.
Dedik pun sukses menerapkan cara itu. Saat jadi pemain inti pada duel melawan Mitra Kukar dia tampil seperti tanpa beban. Dedik berusaha untuk mengembalikan kepercayaan Aremania kepadanya.
“Alhamdulillah bisa cetak gol. Setelah menang, baru saya buka lagi akun media sosial,” katanya sambil tertawa.
Dalam ajang PGK, Dedik jadi pencetak gol terbanyak Arema bersama kapten tim Dendi Santoso. Mereka sama-sama sudah mengoleksi dua gol. Padahal setelah gagal menjadi eksekutor penalti saat melawan PSIS Semarang, dia mengalami trauma. Bahkan pada laga kedua melawan Borneo FC, dia tidak diturunkan oleh pelatih Joko Susilo.
Dia mengambil sisi positif dari hal tersebut. Dedik merasa dapat waktu untuk pemulihan dan memiliki tenaga lebih banyak saat melawan Mitra Kukar.
Menjelang semifinal melawan Persebaya, dia juga ingin tampil lebih baik lagi. Apalagi Arema sudah unggul satu hari lebih banyak untuk beristirahat. “Sekarang harus banyak istirahat. Di luar program latihan dari pelatih, saya lebih banyak berada di kamar saja,” tegasnya.