Bola.com, Pamekasan - Keputusan penundaan kembali kick-off Liga 1 2018 ditanggapi secara beragam oleh klub kontestan. Madura United menjadi satu di antara klub yang sempat melakukan protes mengenai hal ini beberapa pekan lalu.
Hingga kini klub asal Pulau Garam itu tetap berkeras dengan keputusan yang telah dibuat sebelumnya. Manajer Madura United, Haruna Soemitro, masih menagih utang yang menjadi hak klub ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi.
PT Liga Indonesia Baru sampai sekarang masih belum membayar subsidi dan hak siar kepada klub peserta Liga 1 musim lalu. Haruna mengaku sudah berkali-kali mencoba menagih dengan berbagai cara. Namun, belum ada solusi nyata dari operator.
"Kami tidak pernah lelah untuk menagih utang ini, mulai surat hingga di forum dan pertemuan. Namun, memang belum ada solusi nyata sampai sekarang. Tentu saja klub akan kesulitan," kata Haruna.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Haruna, permasalahan yang belum beres ini yang menjadi pangkal persoalan selama ini. Padahal, piutang yang dimiliki akan sangat membantu kondisi keuangan klub.
"Sumber masalahnya, masih belum ada kepastian soal sisa pembayaran dari musim 2017. Ini mendatangkan kesulitan bagi klub untuk bisa memulai kick-off. Selama masih begini, sekali lagi, klub akan kesulitan dalam menjalankan program," imbuh Haruna.
Itulah mengapa, alangkah baiknya PT Liga Indonesia Baru dibantu PSSI bisa segera menyelesaikan permasalahan ini dengan mengadakan pertemuan.
Rencananya, PT Liga Indonesia Baru akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bersama klub-klub, termasuk Madura United, pada Kamis (8/3/2018). Dalam pertemuan itulah persoalan utang ini akan dibahas.
"Selama belum ada penyelesaian nyata dari PSSI dan PT LIB, akan masih sulit memulai liga. Kuncinya kalau masalah ini selesai, kami baru bisa menatap masa depan," ucap Haruna.