Bola.com, Surabaya - Turnamen pramusim bertajuk Jakajaya Friendly Game 2018 mundur sehari. Hal ini terjadi lantaran ada kunjungan Presiden Joko Widodo ke Pantura, salah satunya di Lamongan. Jika semula laga pertama dimainkan 8 Maret, mundur menjadi 9 Maret.
Menyikapi mundurnya jadwal tersebut, pihak Bhayangkara FC tak mempersoalkan hal itu. Mereka bisa memahami keputusan panitia karena ada kepentingan yang lebih besar.
Advertisement
Baca Juga
"Tidak masalah, karena aparat kepolisian juga berkonsentrasi untuk pengamanan selama Presiden berkunjung di Lamongan. Toh tidak ada kerugian materi yang kami rasakan lantaran kami menginap di Mapolda Jatim," tutur Sumardji, manajer Bhayangkara FC.
Hal senada diutarakan pelatih kepala Barito Putera, Jacksen F. Tiago. Menurutnya, mundurnya jadwal Jakajaya Friendly Game 2018 tak perlu dipersoalkan karena bukan panitia yang tidak siap, tapi memang ada sebuah situasi yang mengharuskan mereka memundurkan jadwal.
"Kompetisi saja mundur sampai tiga kali, apalagi turnamen seperti ini," ujar Jacksen.
Hanya, ia tak memungkiri bahwa perubahan jadwal ini membuat dirinya dan pelatih lain harus melakukan rotasi guna meghindarkan para pemainnya dari cedera akibat kelelahan. Maklum, dengan mundurnya partai pertama ini, secara otomatis jeda waktu ke pertandingan kedua semakin mepet, hanya sehari istirahat.
"Benar yang dikatakan Coach Jacksen, Bhayangkara FC pasti juga merotasi pemainnya di laga kedua. Karena terlalu riskan bila memainkan komposisi pemain yang sama," tutur Sumardji, manajer Bhayangkara FC.
Namun, terlepas dari itu, dua tim kontestan turnamen Jakajaya Friendly Game 2018, Bhayangkara FC dan Barito Putera yang akan saling tumbuk di laga perdana ini mengaku semakin tak sabar ingin menjajal kekuatan masing-masing.
"Ini momen penting bagi empat tim yang akan bertanding, karena Sangat bermanfaat," ujar Jacksen.
Jacksen sangat antusias menanti setiap pertandingan di turnamen tersebut. Pasalnya, ia senang bisa mendapatkan kesempatan untuk beruji coba dengan tim-tim kontestan Liga 1 2018. Minimal, ia bisa mengukur kekuatan timnya serta melakukan evaluasi menjelang turun di kompetisi resmi.