Sukses


Timnas Indonesia U-16 Gelar Evaluasi usai Juara Turnamen Jenesys

Jakarta - Timnas Indonesia U-16 masih memiliki pekerjaan setelah pulang dari Jepang. Tim asuhan Fakhri Husaini harus memperbaiki kinerja.

Di Negeri Sakura tersebut, tim berjuluk Garuda Asia itu berhasil menggondol trofi turnamen Jenesys 2018. Kendati berhasil menjadi juara, Timnas Indonesia U-16 tetap menggelar evaluasi. Pelatih Fakhri Husaini memiliki beberapa catatan yang harus dibenahi anak-anak asuhannya.

Fakhri mengantongi dua kelemahan Timnas Indonesia U-16 di turnamen Jenesys. Rendy Juliansyah dan kawan-kawan masih harus memperbaiki aspek kekuatan fisik dan stamina.

Menurut Fakhri, kelemahan ini terlihat sekali saat Garuda Asia berhadapan dengan Jepang di babak semifinal. Untungnya pada partai itu, Timnas U-16 berhasil mempermalukan tuan rumah 1-0 untuk melaju ke babak final.

"Anak-anak masih lemah, hal ini terlihat terutama saat lawan Jepang," ucap Fakhri dinukil dari laman PSSI.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Aspek Lainnya

Aspek lainnya yang perlu ditingkatkan yakni Athletic Ability. Selain itu, finishing touch oleh para bomber Timnas Indonesia U-16 juga harus diperbaiki. 

Beberapa aspek di atas menjadi pekerjaan yang harus diselesaikan Fakhri sebelum Garuda Asia bertanding di Piala AFF U-15 2018. Perhelatan itu bakal bergulir di Indonesia pada 2-14 Juli 2018.

"Pemain melakukan hal positif. Di luar catatan evaluasi yang sudah saya sebutkan di atas," ujar pelatih berusia 52 tahun itu.

3 dari 3 halaman

Hal Positif

Tidak hanya kelemahan, beberapa aspek menurut Fakhri mengalami peningkatan. Garuda Asia dianggapnya memiliki kedisiplinan yang luar biasa.

"Untuk aerobic endurance dan kecepatan baik sekali. Koordinasi lini belakang dengan penjaga gawang sudah banyak kemajuan. Empat gol (seharusnya lima, jika gol kedua saat melawan Jepang tidak dianggap offside) berasal dari set piece. Mental bertanding, disiplin, kerja sama tim, keberanian, koordinasi, dan komunikasi juga bagus," tutur Fakhri.

Sumber: Liputan6.com

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer