Bola.com, Jakarta - Sosok Gustavo Lopez mulai bisa melupakan kekecewaannya terhadap Arema FC. Playmaker asal Argentina itu mengaku menemukan kebahagiaan baru bersama PS Tira.
PS Tira mungkin bukan klub sebesar Arema. Tim yang sebelumnya bernama PS TNI tersebut terhitung pendatang baru di pentas kasta elite. Mereka belum pernah jadi juara. Musim lalu The Army nangkring di posisi 12 besar Liga 1 2017.
Advertisement
Baca Juga
Namun, buat Gustavo ia merasa lebih nyaman di klub yang juga dibela duo Timnas Indonesia di Piala AFF 2016, Manahati Lestusen dan Abduh Lestaluhu tersebut.
Pemain kelahiran 28 April 1983 merasakan sakit hati mendalam ke Tim Singo Edan. Ia datang jauh-jauh dari Argentina, namun ujung-ujungnya tak dikontrak oleh Arema.
Padahal, ia sempat memberi warna pada permainan bagi Pasukan Kera-kera Ngalam pada musim 2013-2014. Sempat membela klub Malaysia, Terengganu FA pada musim 2014–2016, Gustavo mengalami periode buruk dalam kariernya. Cedera panjang membuatnya hampir setahun tak merumput.
Ia berharap bisa comeback ke Arema. Sayang, keinginannya tak terwujud. Pelatih Arema, Joko Susilo, menilai performa sang pengatur serangan tidak sesuai standar yang ia inginkan.
Beruntung nakhoda PS Tira, Rudy Eka Priyambada, mau memberi kesempatan. "Senang rasanya kembali merasakan atmosfer sepak bola Indonesia. Saya senang bisa membela PS Tira, tim yang punya ambis besar dan banyak dibela pemain muda," ujar Gustavo Lopez saat dijumpai Bola.com di sela peluncuran Liga 1 2018 di Studio 5 Indosiar, Jakarta, Senin (19/3/2018).
Gustavo Lopez yang memulai karier di Indonesia bersama Persela Lamongan berharap membalas kebaikan PS Tira lewat prestasi. "Persaingan Liga 1 akan terasa ketat. Semoga saya bisa membantu PS Tira di posisi tinggi, meramaikan papan atas," ujar pemain berambut gondrong yang dikenal punya umpan-umpan terukur yang dasyat itu.