Bola.com, Medan - Tren positif Persija Jakarta pada Gojek Liga 1 bersama Bukalapak harus terhenti pada pekan ketiga. Klub berjulukan Macan Kemayoran dibuat tak berdaya ketika harus menyerah 1-3 dari klub promosi, PSMS Medan, pada pertandingan yang digelar di Stadion Teladan, Jumat (6/4/2018) sore WIB.
Advertisement
Baca Juga
Memiliki penampilan apik pada dua laga awal membuat Persija percaya diri menyambangi markas PSMS. Apalagi klub ibu kota itu memiliki penyerang sekaliber Marko Simic yang pada pertandingan selanjutnya mencetak dua gol ke gawang Arema FC.
Adapun PSMS, hanyalah tim berlabel promosi yang kalah dalam dua laga pembuka musim ini. Namun, stigma tersebut nyatanya terbantahkan ketika klub berjulukan Ayam Kinantan kedatangan tamu dari DKI Jakarta.
Sejak peluit babak pertama dibunyikan oleh wasit Prasetyo Hadi, PSMS langsung bermain menyerang. Memanfaatkan sektor sayap, Suhadi dan kawan-kawan memberikan tekanan bertubi-tubi pada Persija.
Strategi tersebut sempat ampuh pada 20 menit pertama. Namun, Persija sukses keluar dari tekanan dan unggul lebih dulu melalui gol Rohit Chand pada menit ke-23.
Mario Gomez: Firman Utina Pemain Bagus, tapi... https://t.co/ueAULXYePe
— Bolacom (@bolacomID) April 6, 2018
Gol tersebut nyatanya langsung melecutkan semangat anak-anak Medan. Pasukan Djadjan Nurdjaman akhirnya bisa berbalik unggul menjadi 2-1 setelah mencetak dua gol di pengujung babak pertama melalui gol bunuh diri Marko Simic (42') dan Reinaldo Lobo (44').
Belum cukup sampai situ, pada babak kedua PSMS sama sekali tak mengendurkan serangan. Publik tuan rumah akhirnya kembali bergemuruh pada menit ke-53 setelah Suhadi mencetak gol ketiga PSMS. Tertinggal agregat dua gol, Persija berusaha bangkit.
VIDEO: Gol Bunuh Diri Marko Simic saat Persija Hadapi PSMS https://t.co/TifEn1NW8d
— Bolacom (@bolacomID) April 6, 2018
Namun, Marko Simic terlihat tak berkutik karena ketatnya lini pertahanan PSMS. Persija akhirnya harus mengakui kekalahan 1-3 dari PSMS sekaligus memastikan tak membawa pulang poin dalam laga tersebut.
Secara keseluruhan, permainan Persija Jakarta terlihat tak seperti biasa. Pelatih Stefano Cugurra Teco pun tak menampik kalau anak-anak asuhnya kalah bagus dari PSMS Medan. Lantas, mengapa Persija bisa babak belur di markas PSMS?
Berikut 3 penyebab Persija Jakarta dibuat tak berdaya di kandang PSMS Medan versi Bola.com:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Spekulasi Strategi Teco
Pada laga kontra PSMS Medan, Persija Jakarta memang masih mengandalkan skema 4-3-3. Namun, pelatih Stefano Cugurra Teco melakukan rotasi di beberapa lini.
Tercatat empat pemain langganan starter tak nampak dalam daftar susunan pemain. Keempat nama tersebut antara lain sang kapten Ismed Sofyan, Maman Abdurrahman, Ramdani Lestaluhu, dan Addison Alves.
Sebagai gantinya, Teco memainkan Novri Setiawan, Vava Mario Yagalo, Fitra Ridwan, dan Rudi Widodo. Keputusan mencadangkan beberapa pemain memang dirasa wajar karena konsentrasi Persija Jakarta harus terpecah.
Tim Macan Kemayoran bakal menjamu Johor Darul Ta'zim pada lanjutan Piala AFC, Selasa (10/4/2018). Namun, keputusan mencadangkan nama-nama tersebut harus dibayar mahal dengan permainan buruk yang dilakoni ketika melawan PSMS.
Tak ada suplai bola dari sektor sayap dan juga kreator lini tengah yang membuat mereka akhirnya takluk 1-3 dari PSMS Medan.
Advertisement
2. Keroposnya Lini Belakang
Keputusan mencadangkan Ismed Sofyan dan Maman Abdurrahman harus dibayar mahal oleh Persija Jakarta. Sebab, hal itu membuat lini pertahanan pasukan Stefano Cugurra Teco tampak keropos.
Tiga gol yang dicetak PSMS Medan semuanya berasal dari kesalahan para bek Persija. Gol pertama misalnya yang dicetak oleh Marko Simic ke gawang sendiri.
Pemain asal Kroasia itu harus turun membantu lini pertahanan yang menjadi bukti kalau Persija keteteran. Namun, Simic salah mengantisipasi bola sehingga tandukannya malah masuk ke gawang Andritany Ardhiyasa.
Gol kedua PSMS pun berasal dari situasi bola mati yakni tendangan penjuru. Reinaldo Lobo mencetak gol melalui sundulan setelah berdiri bebas tanpa pengawalan.
Begitu juga gol ketiga PSMS yang dicetak oleh Suhandi. Memanfaatkan umpan Abdul Aziz Lufti, Suhandi yang berdiri bebas kemudian mengangkat bola kemudian berbalik badan dan melakukan tendangan salto yang gagal diantisipasi oleh kiper Persija.
3. Marko Simic Mati Kutu
Ketergantungan Persija Jakarta terhadap Marko Simic memang tak bisa dibantahkan. Namun, hal tersebut pun lantas dimanfaatkan lawan untuk mematikan pergerakan sang pemain sehingga membuatnya menjadi tak berkutik.
Pada laga tersebut, pelatih PSMS Medan, Djadjang Nurdjaman, secara cerdik menerapkan strategi man marking terhadap Simic. Tak hanya satu pemain, Djadjang memberikan instruksi terhadap Reinaldo Lobo dan Roni Fatahillah untuk terus menempel dan membatasi ruang gerak Simic.
Strategi tersebut terbukti sangat ampuh. Simic tampak kesulitan mendapatkan ruang tembak yang nyaman. Bahkan, situasi tersebut pun akhirnya memaksa sang pemain harus turun jauh ke lini pertahanan dan membuka ruang sendiri.
Sayang, Simic tak bisa berkembang karena keterbatasan sumpai bola dari lini kedua Persija Jakarta. Situasi itu lantas membuat pemain asal Kroasia tak banyak mendapatkan peluang.
Advertisement