Bola.com, Surabaya - Antusiasme masyarakat Surabaya dan sekitarnya sangat besar untuk menyaksikan pertandingan yang mempertemukan Persebaya dengan Arema. Buktinya, setiap ticket box dibuka, pembeli langsung menyerbu.
Laga bertajuk Derbi Jatim itu memang menyedot banyak penonton. Kapasitas Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya yang mencapai 55 ribu penonton diprediksi tidak mampu menampung penonton yang hadir nanti.
Penjualan tiket sempat dibuka di tiga titik, Kenjeran, Stadion GBT, dan Korem Bhaskara Jaya, pada hari pertama, Kamis (3/5/2018). Namun, panpel Persebaya memutuskan untuk menutup ticket box di Kenjeran dan Stadion GBT dengan menyisakan di Korem saja.
Advertisement
Baca Juga
“Ini masih di ranah TNI jadi jauh lebih aman. Ini jauh memiminlasi kerusuhan jaduh lebih efektif karena tempat juga lebih luas,” kata Whisnu Sakti Buana, ketua panpel Persebaya.
Pada beberapa sebelumnya, ticket box sebenarnya selalu dibuka di beberapa tempat, termasuk kafe. Namun, ada berbagai pertimbangan yang membuat mengubah kebijakan.
“Kalau dulu di kafe-kafe justru beberapa kali mendapat komplain dari warga karena mengganggu ketertiban umum juga. Yang datang kesini khusus beli tiket,” imbuh pria yang juga menjabat sebagai wakil walikota Surabaya itu.
Keputusan hanya membuka satu titik penjualan juga memerhatikan faktor keamanan. Saat di Kenjeran dan Stadion GBT, personel keamanan sempat kewalahan meladeni permintaan tiket yang melonjak tinggi.
Dengan berada di Korem yang masih masuk wilayah TNI, keamanan bisa dipantau dengan baik. Ditambah lagi, tempat di Korem untuk menampung banyak massa juga cukup luas.
“Kalau kami menamah ticket box, keamanan harus dihitung juga. Kami memilih di Korem karena luas, kapasitas cukup, dan tidak mengganggu. Kami akan menjual sebanyak 50 ribu tiket dari kapasitas GBT sebanyak 55 ribu penonton,” ujarnya.