Bola.com, Malang - Pelatih PSM Makassar, Robert Alberts, cukup antusias jelang pertandingan PSM melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (13/5/2018). Sebab, dia kembali bernostalgia dengan tim yang pernah ditanganinya pada musim 2010.
Meski hal itu sudah berlalu delapan tahun silam, Robert melihat Arema masih menjadi tim besar. Papan bawah bukan tempat yang pas bagi tim berjulukan Singo Edan ini.
Advertisement
Baca Juga
Saat duel nanti, pelatih asal Belanda ini menaruh waspada dengan satu sosok yang ada di Arema, yaitu pelatih Joko 'Getuk' Susilo. Dia merupakan asisten Robert ketika membawa Singo Edan jadi juara Liga 1.
"Yang paling saya waspadai di Arema, coach Joko, karena kami sangat dekat. Dia teman baik saya, dan sampai sekarang kami masih sering berkomunikasi," ungkap pelatih 63 tahun ini.
Lantaran kedekatan mereka, Getuk dianggap paham bagaimana Robert menyusun skema permainan sehingga cara bermain PSM akan bisa dibaca tim pelatih Arema. Alhasil, Robert harus menyiapkan alternatif lain untuk bisa mencuri poin di Malang.
"Kami harus mengganti beberapa pemain inti yang absen karena cedera dan kartu. Tapi, kami siap berusaha lebih keras lawan Arema," ujar Robert.
Namun, jika PSM berhasil mempermalukan Arema, Robert juga merasa tidak enak hati kepada Getuk karena manajemen Arema sudah memberikan peringatan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Karisma Luntur?
Jika kehilangan poin di kandang, jabatan Getuk jadi taruhannya mengingat Arema punya target sapu bersih poin di kandang untuk segera mentas dari zona degradasi. "Dia harus tetap di Arema, karena sejak bermain dan melatih, sudah berada di tim itu," tegas Robert.
Sebelumnya, Getuk memang dianggap legenda dan disegani Aremania. Namun, karisma itu mulai luntur seiring prestasi Arema yang jeblok musim ini.
Dalam lima tahun terakhir, baru kali ini Singo Edan terbenam di dasar klasemen. Padahal, Arema saat ini tidak dilanda persoalan finansial seperti beberapa tahun terakhir.
Selain gaji lancar, materi pemain Arema tergolong lumayan. Masih ada Dendi Santoso, Ahmad Alfarizi, Hendro Siswanto, Purwaka Yudi, dan beberapa nama berpengalaman lainnya.
Hanya, rekrutan baru Arema mayoritas adalah pemain cadangan di klub lamanya, seperti Ridwan Tawainella, Juan Revi, Ricky Ohorella, Israel Wamiau dan Ahmad Nur Hardianto.
Advertisement