Bola.com, Surabaya - Situasi mencekam menyelimuti Surabaya sejak dua hari lalu. Bom yang meledak di tiga gereja dan Mapolrestabes Surabaya membuat warga Surabaya tak melakukan aktivitas di sejumlah lokasi seperti gereja, mall dan tempat-tempat keramaian. Hal itu pula yang dilakukan Keluarga besar Andik Vermansah.
Namun bukan karena mereka takut, tapi keluarga Andik memang jarang keluar rumah kalau tidak ada acara, atau jika tanpa Andik.
Ibunda Andik, Jumaiyah mengakui, beberapa saat setelah terjadi aksi bom bunuh diri, Andik menghubungi dirinya. Dalam percakapan itu, Andik meminta ibu, bapak, serta suadara-saudaranya agar berhati dan tak meninggalkan rumah.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau saya dan bapaknya sehari-hari banyak di rumah. Kalau pun keluar, tidak ke tempat-tempat yang mungkin menjadi sasaran pengeboman. Jadi Andik tidak terlalu risau," tutur Jumaiyah.
Namun yang membuat Andik dan kedua orang tuanya sempat sempat galau adalah kakak dan keponakan Andik. Maklum, karena masih muda, mereka sering pergi ke mall. Maka itu, Andik meminta ibu dan bapaknya untuk mengingatkan semua saudaranya agar tak bepergian selama situasi di Surabaya belum kondusif.
"Untungnya anak-anak sudah tahu apa yang harus mereka lakukan. Mereka tidak kemana-kemana sejak terjadi bom pada Minggu (13/5/2018) lalu," terang Jumaiyah.
Jumaiyah dan keluarga Andik Vermansah mengikuti perkembangan soal aksi terorisme di Surabaya dan aparat kepolisian yang terus memburu terduga teroris. Seperti yang terbaru, Selasa (15/5/2018) terjadi baku tembak antara polisi dan terduga teroris di kawasan Manukan Kulon, Surabaya. "Semoga kejadian seperti ini tidak ada lagi. Peristiwa ini benar-benar merugikan banyak orang," harap Jumaiyah.