Jakarta - Bulan Ramadhan tidak membuat kompetisi Gojek Liga 1 Bersama Bukalapak terhenti. Ajang sepak bola terbaik di tanah air ini hanya melakukan perubahan jadwal bertanding.
Partai Perseru Serui melawan Barito Putera menjadi pembuka Liga 1 yang berjalan di bulan ramadan. Pertandingan tersebut merupakan pekan kesembilan yang digelar pada Kamis (17/5/2018) di Stadion Gajayana, Malang.
Advertisement
Baca Juga
Selama bulan ramadan, Liga 1 menggelar empat pekan pertandingan. Dimulai pada pekan kesembilan, dan berakhir pada pekan ke-13, 9 Juni mendatang.
Berikutnya, Liga 1 diliburkan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada 15-16 Juni 2018. Kompetisi pekan ke-14 kembali dimulai pada 6 Juli mendatang.
Kompetisi musim ini diramaikan oleh berbagai pemain asing yang baru berkarier di Tanah Air. Sebagian memeluk agama Islam. Itu berarti, para legiun impor tersebut baru merasakan puasa pertama di Indonesia.
Berikut Liputan6.com rangkum tiga pemain asing yang pertama kali berpuasa di Indonesia:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Manuchekhr Dzhalilov
Manuchekhr Dzhalilov merupakan muslim yang taat. Tahun ini merupakan pengalaman pertamanya berpuasa di Indonesia.
Dzhalilov bergabung dengan Sriwijaya FC di awal musim ini. Kepindahannya ke Palembang turut membawa istrinya yang tengah hamil enam bulan.
Status Indonesia sebagai negara mayoritas muslim jadi pijakan Dzhalilov menerima pinangan Sriwijaya FC. Karena pertimbangan ini, pemain asal Tajikistan tersebut tidak perlu khawatir terkait adaptasi, termasuk soal ibadah.
"Kami tahu Indonesia negara muslim terbesar di dunia, itu membuat kami juga tidak terlalu khawatir soal budaya di sini. Namun, saya datang untuk fokus bermain bola bersama Sriwijaya FC," ujar Dzhalilov.
Advertisement
Nuriddin Davronov
Satu lagi pemain asing asal Tajikistan yang baru pertama kali berpuasa di Indonesia. Dia adalah gelandang Madura United, Nuriddin Davronov.
Davronov merupakan kapten Timnas Tajikistan. Pada musim lalu, pemain berusia 27 tahun ini merumput untuk Istiklol di kampung halamannya.
Ciri khas yang paling menarik pada penampilan gelandang kelahiran 16 Januari, 1991 lalu itu adalah peci yang menutupi kepalanya. Dengan memakai peci, Davronov mengaku kian bersemangat untuk menjalani puasa pertamanya di Indonesia.
"Saya suka penutup kepala ini. Di sini disebut songkok. Nanti saya pulang ke Tajikistan akan bawa hadiah songkok seperti ini. Ini made Indonesia. Madura, saya lihat banyak orang pakai songkok, menjadikan saya sangat semangat untuk berpuasa di sini," kata Davronov.
Julien Faubert
Julien Faubert mempunyai alasan serupa seperti Dzhalilov. Sebagai seorang mualaf, penduduk muslim Indonesia bakal membantunya mempelajari lebih jauh ajaran Islam. Di sisi lain, pemain berusia 34 tahun itu juga membutuhkan tantangan baru setelah melanglang buana di berbagai negara Eropa.
"Faubert adalah muslim dan dia juga sedang mencari tantangan baru yang dipilih oleh penasihatnya untuk bermain di Indonesia. Saya pikir Borneo FC adalah klub yang bagus, terutama pelatih yang memiliki ide-ide cemerlang," tutur Alister Veerasamy, agen yang menaungi Faubert, lewat pesan singkat kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu.
Pernyataan Alister kemudian diamini oleh Faubert. Mantan gelandang Real Madrid ini mengaku tertarik berkarier di Tanah Air karena masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim.
"Pertama saya memilih ke Indonesia dengan alasan sederhana karena saya adalah seorang Muslim dan bagi saya datang ke negara yang mayoritas penduduknya Muslim itu sangat baik," imbuh Faubert.
Sumber: Liputan6.com
Advertisement