Sukses


Pelatih Bhayangkara FC Sebut Arema Kejam

Bola.com, Malang - Tak banyak yang memprediksi Arema FC bisa menang telak 4-0 saat menjamu Bhayangkara FC pada pekan ke-10 Gojek Liga 1 bersama Bukalapak di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa malam (22/5/2018).

Bahkan pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, tidak berpikir timnya bisa kalah setelak itu. Padahal, musim ini Arema terseok-seok di papan bawah Liga 1 2018.

Bhayangkara FC seakan kaget dengan formasi baru lini depan Arema. Thiago Furtuoso yang diwaspadai, ternyata absen karena cedera, sehingga Arema menurunkan duet penyerang Rivaldi Bawuo dan Dedik Setiawan yang masing-masing menyumbangkan dua gol.

Dua pemain itu punya kecepatan dan skill untuk mengacak-acak pertahanan Bhayangkara yang dikawal Vladimir Vujovic dkk.

"Arema bermain kejam semalam. Mereka sangat efisien. Lima peluang yang didapatkan bisa membuahkan empat gol. Sedangkan kami punya lima peluang, tapi tidak ada yang menjadi gol," kata Simon.

Mantan pelatih Timnas Filipina itu juga bingung kenapa pertahanannya bisa kemasukan empat gol. "Saya sudah tanyakan langsung kepada pemain kenapa kemasukkan sebanyak itu. Tentu hal ini tidak boleh terulang lagi," jelasnya.

Pelatih asal Skotlandia ini akan mengevaluasi permainan timnya lewat rekaman video. Sebab, selama ini Simon melihat lini belakangnya sudah dihuni pemain yang bagus.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Kurang Tajam

Musim ini Bhayangkara FC juga kali pertama menelan kekalahan empat gol tanpa balas. "Kami siapkan evaluasi untuk melihat di mana celahnya," imbuh Simon.

Rivaldi Bawuo menyumbangkan gol saat Arema menang telak melawan Bhayangkara FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa (22/5/2018). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Selain mengevaluasi sektor bertahan, permainan Bhayangkara FC terasa kurang tajam. Mereka begitu kehilangan kreator lini tengah karena absennya gelandang serang, Paulo Sergio, yang masih cedera. "Paulo memang pemain berpengalaman. Tidak ada dia begitu terasa," keluh Simon.

Biasanya, gelandang 34 tahun tersebut selalu jadi kreator serangan sekaligus pemecah kebuntuan. Dalam pertandingan melawan Arema, posisinya digantikan Wahyu Subo Seto. Namun, dia kurang bisa menjalankan peran sebagai playmaker.

Kebetulan Arema juga menurunkan dua gelandang bertahan, yakni Ahmet Atayev dan Hanif Sjahbandi, yang bergantian memutus serangan Bhayangkara FC dari lini tengah.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer