Bola.com, Surabaya - Pelatih Persebaya Surabaya, Angel Alfredo Vera dan bek kiri M. Irvan Febrianto mendapat sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI atas pelanggaran yang dilakukan ketika Persebaya bermain melawan Madura United pada pekan ke-10 Gojek Liga 1 bersama Bukalapak (25/6/2018).
Manajer Persebaya, Chairul Basalamah, merasa sanksi dari Komdis PSSI yang dirilis pada Sabtu (2/6/2018) dirasa tidak tepat, terutama yang ditujukan pada Irvan.
Advertisement
Baca Juga
Pemain bernomor punggung 25 itu dianggap telah melakukan protes keras pada wasit sehingga dilarang bermain dalam empat laga dan denda Rp 50 juta.
"Sejauh pengamatan saya, Irvan tidak pernah melakukan protes keras. Selama ini, dia bukan tipe pemain yang tidak bisa menerima keputusan wasit. Saya pun kaget waktu diberitahu ada keputusan dari Komdis," jelas Chairul kepada Bola.com, Minggu (3/6/2018).
Sebelumnya, Irvan mengelak telah melakukan protes keras kepada wasit di laga kontra Madura United. Dia mengatakan rekaman pertandingan pun tidak membuktikan pelanggaran yang dituduhkan kepadanya itu.
"Lagipula, sanksi dan denda itu juga tidak masuk akal. Irvan baru dapat kesempatan bermain, malah dilarang. Kasihan dia karena mendapat hukuman akibat tindakan yang tidak dia lakukan," imbuh manajer berusia 38 tahun itu.
Sementara sanksi yang diberikan kepada Alfredo bisa dibilang lebih ringan. Pelatih Persebaya asal Argentina itu hanya didenda Rp25 juta akibat menendang botol saat mendampingi tim asuhannya di pinggir lapangan dalam laga tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Keputusan Kurang Pas
Chairul juga melihat ada yang kurang pas dalam keputusan ini. Menurutnya, seorang pelatih yang menendang botol di pinggir merupakan hal yang sangat wajar dan bukan tidak diperbolehkan.
"Itu kan ekspresi kekesalan saja. Saya sering melihat pelatih lain juga sering melakukan hal itu, tapi tidak ada sanksi seperti yang kami dapat. Makanya, saya mempertanyakan hal ini," lanjut Chairul.
Meski merasa kesal dengan sanksi yang diberikan kepada timnya, Chairul mengaku masih belum membuat keputusan mengenai hal ini. Dia ingin terlebih dahulu menonton kembali rekaman video pertandingan Persebaya saat bertemu Madura United.
"Kami punya tim multimedia yang pasti punya rekaman video. Kalau memang semua tuduhan itu tidak terbukti, nanti kami akan sampaikan kepada Komdis. Intinya, kami ingin membuktikan hal ini dulu," imbuh manajer Persebaya yang akrab disapa Abud itu.
Advertisement