Bola.com, Surabaya - Keputusan membatalkan laga Persija Jakarta vs Persebaya Surabaya pada pekan ke-12 Gojek Liga 1 bersama Bukalapak yang semestinya dimainkan di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu malam (3/6/2018), menyisakan ketidakpuasan di kalangan Bonek Mania.
Kelompok pendukung Persebaya itu melihat ada yang tak beres dalam hal ini. Apalagi, istilah pembatalan juga dirasa kurang tepat.
"Ini sama sekali tidak masuk akal kalau menyebut laga dibatalkan. Kalau tidak jadi digelar, akan jadi konyol jika dijadwalkan ulang. Apapun alasannya, regulasi sudah jelas mengatur Persija seharusnya kalah WO," kata Tubagus Dadang Kosasih, satu di antara pentolan Bonek, kepada Bola.com, Senin (4/6/2018).
Advertisement
Baca Juga
Pembatalan pertandingan Persija vs Persebaya sempat diumumkan lewat pengeras suara oleh panpel pertandingan. Namun, kesan saling lempar tanggung jawab dilakukan panpel dan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sebelumnya, panpel menyebutkan laga batal digelar karena Polda DIY tidak memberi izin mengingat sebelumnya terjadi bentrokan antardua oknum kelompok suporter. Namun, hal itu dibantah Polda DIY.
Di sisi lain, tak hanya sekali ini saja Persija gagal menggelar pertandingan. Hal sama pernah terjadi ketika semestinya menjamu Persiwa Wamena dalam lanjutan Indonesia Super League 2009-2010.
Laga tersebut seharusnya bisa tersaji di Stadion Lebak Bulus, Jakarta (13/3/2010). Namun, izin keamanan tidak bisa dikantongi dan pertandingan gagal digelar sehingga Persija akhirnya dinyatakan kalah WO.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mengancam Turun
Namun, kali ini PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator liga tidak memberikan indikasi pihaknya akan memutuskan Persija kalah WO. Sebab, mereka justru berencana menjadwalkan ulang pertandingan ini.
Melihat perkembangan situasi itu, Bonek Mania tidak ingin tinggal diam dan menerima segala keputusan PT LIB. Mereka merasa Persebaya akan mengalami hal yang seperti yang terjadi pada ISL 2009-2010.
Saat itu, Bajul Ijo dipaksa dua kali menunda laga tandang kontra Persik Kediri. Sampai akhirnya, Persebaya merasa dipermainkan dengan tidak hadir di laga tunda ketiga dan malah dinyatakan WO hingga terdegradasi di akhir musim.
"Kami menuntut PSSI berbuat seadil-adilnya untuk menyelesaikan perkara ini. Apapun itu, sudah jelas Persija seharusnya kalah 0-3 dari Persebaya, dan Persebaya harus mendapat tiga poin. Kalau itu tidak diputuskan, Bonek akan turun ke jalan dan demo," tegas Dadang.
Advertisement