Bola.com, Surabaya - Berangkat dengan cara estafet menjadi satu di antara tradisi Bonek Mania ketika mendukung Persebaya Surabaya di laga tandang. Namun, cara ini kerap dianggap sebagai satu di antara hal yang berpotensi menimbulkan kerusuhan.
Memang tidak ada yang salah berangkat dengan cara ini, dengan catatan selama mereka tertib. Hanya, keberadaan Bonek Mania yang tercecer di jalanan selama estafet, bisa saja menimbulkan gesekan dengan masyarakat sekitar.
Perbedaan kultur antara Bonek Mania dengan masyarakat di daerah lain, bisa saja memantik persoalan.
Advertisement
Baca Juga
Hal inilah yang disadari sejumlah tokoh Bonek Mania. Untuk meminimalkan insiden buruk terjadi, kini tokoh Bonek Mania menggodok usulan dan formula yang akan disodorkan ke Gubernur Jawa Timur yang baru nanti.
Usulan tersebut berisikan permintaan agar Gubernur Jatim yang terpilih di Pilgub mendatang bisa mengupayakan transportasi gratis bagi Bonek Mania di luar Surabaya, sehingga cara estafet yang biasa ditempuh Bonek Mania dari luar Surabaya, bisa diminimalkan.
"Untuk koordinasinya dengan teman-teman Bonek Mania di daerah, bisa dengan teman-teman yang ada di Surabaya. Gubernur hanya memberikan fasilitasnya saja. Semoga gubernur yang akan datang punya kepedulian tinggi terhadap Bonek, yang dalam jumlah sangat besar dan tersebar di seluruh kota/kabupaten di Jatim," ujar Tubagus Dadang Kosasih, tokoh Bonek Mania.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menggodok Aturan Main
Usulan ini bukan satu-satunya upaya Bonek Mania untuk menghindari gesekan yang bisa berbuntut kerusuhan. Pasalnya, banyak pendekatan lain yang dilakukan tokoh Bonek Mania, semisal dengan pendekatan persuasif ke kantong-kantong Bonek, dan banyak program lain yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada Bonek agar selalu menjaga ketertiban dan kenyamanan di mana pun berada.
Dadang juga menyebutkan, ke depan mereka tidak akan lagi menyerahkan Bonek Mania yang terbukti memicu kerusuhan kepada kepolisian sebagai pihak yang berwenang menangani aksi kriminal.
"Saya dan Andi Peci sedang menggodok aturan mainnya. Kami akan adili sendiri jika menemukan Bonek Mania yang bikin ulah atau memantik kerusuhan. Cara ini kami tempuh agar ada efek jera. Karena jika ditangani polisi, mereka cuma dipenjarakan atau dilepas setelah diberi arahan. Yang pasti, cara kami mengadili tak akan menghilangkan nyawa alias ada rambu-rambu agar tak keluar batas," tutur Dadang.
Advertisement