Bola.com, Yogyakarta - Bentrokan antara-suporter Jakmania dengan Bonek di Stadion Sultan Agung, Bantul, 3 Juni mendapat respons dari Kepolisian Daerah DI Yogyakarta. Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dofiri, bakal mengevaluasi kembali laga-laga sepak bola yang berpotensi pada kerawanan dan kericuhan.
"Sepak bola kalau sudah sudah seperti itu, misalnya Bonek itu bukannya kami larang tapi kondisi seperti itu rawan bentrok dengan masyarakat juga," tegas Kapolda.
Advertisement
Baca Juga
Kapolda mengaku tidak melarang tim sepak bola menggelar pertandingan di wilayah DIY. Namun, sebagai tamu tim-tim sepak bola yang berasal dari luar DIY itu bisa menghormati serta menjaga keamanan dan ketertiban yang ada.
Bahkan Dofiri memastikan tidak akan mentolerir seandainya ada suporter yang melakukan tindakan melanggar hukum maka tetap akan mendapatkan hukuman tegas. Pihaknya tidak ingin bentrokan serupa terjadi dan justru merugikan warga sekitar stadion.
"Kalau datang lagi akan dievaluasi. Semua jadi catatan kami termasuk kasus ricuh kemarin itu. Kalau ada pengajuan izin pertandingan lagi ya dilihat kembali komitmen mereka," kata jenderal bintang satu itu.
Langkah tegas juga diambil pengelola Stadion Sultan Agung yang memastikan tak akan memberikan izin penggunaan stadion untuk laga yang melibatkan Persebaya.
Selain berpegang pada kasus kerusuhan yang terjadi pada pekan lalu, keputusan tersebut juga didasari dari masukan dari warga sekitar dan warga Bantul yang merasa terganggu jika ada laga melibatkan Persebaya di Bantul.
"Setelah kejadian kemarin kami pastikan akan menolak jika ada pengajuan peminjaman stadion untuk laga yang melibatkan Persebaya," ungkap Kabid Pora Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bantul, Sapto Priyono.
Â