Bola.com, Jakarta - Barito Putera sudah berkecimpung dalam sepak bola Indonesia selama 30 tahun. Belum pernah merasakan juara di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, manajer Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman, menyebut dirinya lebih memprioritaskan untuk melanjutkan amanah pendiri klub, yang juga ayahnya, Abdussamad Sulaiman HB, yang ingin memiliki klub sepak bola kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan dan untuk Timnas Indonesia.
Barito Putera genap berusia 30 tahun pada 2018 ini. Hal tersebut juga diiringi dengan keberhasilan tim berjulukan Laskar Antasari itu yang kini berada di peringkat kedua klasemen sementara Liga 1 2018 hingga pekan ke-13.
Advertisement
Baca Juga
Memiliki kemungkinan untuk menjadi juara kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia untuk pertama kalinya sejak pertama kali berdiri pada 1988, manajer Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman, menegaskan yang terpenting baginya adalah bagaimana meneruskan amanah sang ayah agar Barito Putera tetap menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan dan mencetak pemain-pemain yang bisa mengharumkan Kalimantan Selatan melalui Timnas Indonesia.
"Kami memang rindu menjadi juara. Seluruh warga Banua rindu menjadi juara. Momentumnya sangat tepat, bertepatan dengan 30 tahun berdirinya Barito Putera pada 21 April lalu," ujar Hasnuryadi Sulaiman.
"Tahun ini tahun istimewa. Setiap pencapaian di tahun ini ibarat mewujudkan mimpi pendiri Barito Putera yang sangat kami hormati. Kami akan terus bekerja keras mewujudkan mimpi itu dan memperbaiki permainan tim dari kesalahan yang dilakukan. Bagi kami yang penting adalah menjaga amanah pendiri klub dengan bagaimana Barito Putera menjadi kebanggaan masyarakat Banua dan bersumbangsih kepada Timnas Indonesia," lanjutnya.
Barito Putera saat ini memang menjadi satu tim yang mampu menembus papan atas klasemen Liga 1 2018. Berada di bawah asuhan Jacksen Tiago yang pada musim lalu membawa Laskar Antasari finis di posisi ketujuh dalam klasemen Liga 1 2017, Barito Putera bertekad mencapai prestasi yang lebih baik pada musim ini.