Bola.com, Surabaya - Bagi pemain sepak bola asal Maluku, lebaran dan sepak bola tak bisa dipisahkan. Tak terkecuali bagi gelandang bertahan Persebaya Surabaya, Sidik Saimima.
Seperti pemain asal Maluku lainnya, Sidik termasuk salah satu pemain yang mengikuti tradisi ini sejak sebelum menjadi pemain profesional seperti sekarang.
"Biasanya, selesai salat Ied saya langsung ke lapangan Matawaru, Tulehu. Semua pemain yang berasal dari Ambon dan daerah-daerah sekitarnya di Tanah Maluku pasti kumpul di sana untuk main bola," ujar pemain jebolan Mahesa ini (klub internal Askot PSSI Surabaya) ini.
Advertisement
Baca Juga
Sidik mengakui, momentum main bola bersama seluruh pemain asal Ambon adalah tradisi lebaran yang sangat ia rindukan setiap tahun.
Maklum, bisa berkumpul dengan semua pemain asal Ambon yang tergabung dengan klub-klub lain, baik dari Gojek Liga 1 2018, Liga 2, dan Liga 3 hanya terjadi saat lebaran saja.
"Semua pemain ada di lapangan Matawaru. Biar pun hanya laga eksibisi, mainnya tetap serius. Memang ada canda dan tawa, tapi itu di luar lapangan," tutur Sidik.
Bagi Sidik, sepak bola saat lebaran ini juga digunakan untuk saling bersilaturahmi, dan mengenal lebih dekat sesama pemain bola asal Maluku yang bertebaran di seluruh Indonesia. Dari sini pula, persaudaraan sesama pemain Maluku menjadi lebih kuat.
"Ini bukan sekadar ajang senang-senang meski lebih banyak senangnya. Tapi dari sini solidaritas sesama pemain Ambon dibangun," ujar Sidik.
Sidik Saimima mengaku tak sabar bisa bermain bola dengan junior maupun para seniornya macam Alfin Tuasalamony, Manahati Lestusen, Abdurahman Lestaluhu, Ramdani Lestaluhu, dan banyak pemain bintang asal Ambon lainnya yang meramaikan momentum itu.