Bola.com, Medan - Berasal dari pinggiran kota Medan, Dimas Erlangga Ari Sadewa tak minder bermimpi tinggi. Salah satu pemain yang akan tampil di final talent scouting Bola.com From North Sumatra to Belgium itu optimistis meraih golden ticket untuk mewujudkan mimpinya menjadi pemain profesional.
Advertisement
Baca Juga
Dimas berperawakan tinggi berkulit agak gelap dengan rambut tipis khas pelajar. Saat berbincang, dia terlihat agak malu-malu. Namun, urusan mengejar impian menjadi pesepak bola, Dimas tak setengah hati.
Tak seperti pemain muda lainnya yang memilih menjadi penyerang, Dimas mantap melirik posisi gelandang serang. Bakat sepak bola yang dimilikinya menurun langsung dari sang ayah, Sugiman, yang semasa mudanya pernah bermain untuk klub amatir di Solo.
“Saya sudah memulai karier sejak kelas 3 SD di SSB Bima dan sekarang masih berlanjut di SSB Harjuna Putra. Ketertarikan saya berawal dan hobi bapak saya yang lama kelamaan menurun,” kata Dimas kepada Bola.com di Medan, Jumat (22/6/2018).
Bakat dan dukungan dari ayah ikut membantu langkah Dimas. Dia juga menjaga konsentrasi untuk mengejar cita-citanya di lapangan hijau.
“Saya kalau bermain fokus saja tidak ingin mikir yang aneh-aneh. Buktinya itu bisa membantu saya meraih prestasi bersama tim sepak bola di sekolah atau tim saya,” ujar pemain kelahiran 20 Desember 2001 itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Siap ke Belgia demi Cita-cita
Sejak memutuskan menekuni hobi sebagai pemain sepak bola, Dimas Erlangga Ari Sadewa tak ragu mematok target tinggi. Dia bertekad suatu saat nanti tampil di liga tertinggi di Indonesia.
Namun, klub impian Dimas ternyata bukan PSMS Medan. Meskipun berasal dari Medan, Dimas mengidolakan lub ibu kota, Persija Jakarta. Ibunda Dimas, Hariyani, menyatakan jika Persija bermain, Dimas sama sekali tak bisa diganggu.
"Apapun yang namanya Persija tidak boleh diganggu. Ketika ada pertandingan Persija di televisi dia tidak akan beranjak dan akan marah kalau siarannya diganti. Akan tetapi, kalau ketika menonton PSMS Medan dia seperti santai saja kalau siarannya diganti," ucap Hariyani sembari tertawa.
Dimas yang mengidolai gelandang Persija, Sandi Darma Sute, itu mengaku akan melakukan segala cara untuk bisa mewujudkan mimpinya menjadi pesepak bola profesional. Pelajar kelas XII di salah satu SMA Swasta di Medan itu akan memanfaatkan golden ticket berlatih di Belgia bersama klub milik Sihar Sitorus, FC Verbroedering Dender, untuk menjadi jembatan mewujudkan mimpi.
"Saya awalnya tidak percaya bisa terpilih menjadi salah satu dari 30-an anak Medan untuk final Bola.com From North Sumatra to Belgium. Mungkin, saya rasa ini sebagai kode dari Allah SWT agar saya harus bekerja keras lagi untuk mewujudkan impian," tegas Dimas.
Dimas terlebih dahulu harus bersaing dengan 109 pemain pada final Bola.com From North Sumatra to Belgium tampil pada final di Stadion Teladan, Medan, Minggu (24/6/2018).
Mereka akan dibagi ke dalam enam tim yang masing-masing diperkuat 18 orang. Para pemain tersebut harus membuktikan kemampuan di lapangan agar terpilih menjadi yang terbaik di Bola.com From North Sumatra to Belgium
Advertisement