Bola.com, Makassar - Timnas Indonesia U-23 takluk 1-2 dari Korea Selatan U-23 pada uji coba di Stadion Pakansari, Cibinong, Sabtu (23/6/2018). Meski kalah, penampilan skuat Luis Milla dinilai kian membaik.
Penilaian ini diungkap Raja Isa, mantan pelatih Persipura Jayapura dan PSM Makassar, kepada Bola.com, Minggu (24/6/2016).
"Luis Milla mampu mengoptimalkan kecepatan dan semangat pemain Indonesia. Bisa menekan dan mencetak gol ke gawang Korsel jadi indikatornya," ujar Raja Isa.
Advertisement
Baca Juga
Pelatih berlisensi A-Pro AFC ini punya catatan lain terkait penampilan Timnas Indonesia U-23. Di antaranya, lini belakang Timnas U-23 butuh pendamping yang pas buat Hansamu Yama. Kriterianya, bek itu harus berpostur tinggi, kuat dalam duel bola atas dan berpengalaman internasional.
"Dua gol Korsel berawal dari bola mati. Sulit kalau hanya mengandalkan Hansamu untuk antisipasi bola atas. Apalagi di Asian Games nanti, Indonesia akan menghadapi tim Timur Tengah dan pecahan Uni Soviet yang memiliki postur tinggi," jelas Raja Isa.
Raja menunjuk Victor Igbonefo sebagai sosok yang pas untuk mendampingi Hansamu. "Saya tahu betul kualitas Victor. Kami pernah bekerja sama di Persipura. Victor juga bisa membuat lini belakang lebih tenang karena bisa memegang bola dan memang posisi awalnya adalah gelandang," tuturnya.
Penampilan Alberto Goncalvez sebagai striker utama juga disoroti Raja Isa. Di mata pelatih asal Malaysia ini, Beto bisa jadi pilihan utama Luis Milla. "Beto hanya butuh waktu untuk beradaptasi. Saya optimitis dia akan berguna buat tim."
Raja Isa menyamakan kehadiran Beto di timnas seperti ketika Cristian Gonzales beraksi bersama Indonesia di Piala AFF 2010. "Beto saat ini memiliki motivasi yang sama dengan Gonzalez dulu."
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Uji Coba
Di sisi lain, Raja Isa berpendapat Timnas Indonesia U-23 butuh seorang pemain yang bisa mengatur irama permainan. Sebenarnya, ada dua sosok yang pas sebagai playmaker, yakni Evan Dimas dan Stefano Lilipaly. Keduanya sama-sama piawai mencetak gol.
"Secara pribadi, saya memilih Stefano, karena level tim yang akan dihadapi di Asian Games mayoritas sedikit di atas Indonesia. Padahal, target Indonesia adalah lolos empat besar," kata Raja Isa.
Raja Isa yakin Luis Milla sebagai pelatih kepala tentu sudah punya gambaran kerangka tim. Terutama pemilihan tiga pemain senior.
"Memang tidak mudah untuk menentukan pemain yang dipilih. Milla tentu punya strategi sendiri," ungkap Raja yang mengaku sebagai pelatih mengutamakan lini belakang yang solid dalam membangun tim.
Alasan dan kriteria di atas membuat Raja Isa lebih condong memilih Victor Igbonefo, Stefano Lilipaly, dan Beto Goncalves untuk mengisi slot pemain senior.
"Muhammad Ridho, Riko Simanjuntak, dan Nelson Alom sebenarnya juga pantas. Ketiganya bisa berguna buat timnas di Piala AFF 2018," ujarnya.
Untuk posisi Ridho, misalnya. Masih ada Awan Setho yang bisa diandalkan sebagai kiper utama. Sementara peran Riko bisa diambil alih Saddil Ramdani dan Osvaldo Haay sebagai pendamping Febri Hariyadi di sisi sayap. Begitu juga dengan Nelson Alom. Di posisinya masih ada Zulfiandi, Hanif Sjahbandi, dan Evan Dimas.
Raja Isa menambahkan, setelah menentukan materi tim, Timnas Indonesia U-23 butuh minimal dua uji coba lagi untuk mengukur kesiapan tim jelang Asian Games 2018. "Sangat baik kalau Indonesia beruji coba dengan negara Timur Tengah atau pecahan Uni Soviet," pungkas Raja Isa mengakhiri pembicaraan.
Advertisement