Arema Mulai Mencermati 4 Laga Terakhir Persela

Bola.com, Malang - Persela Lamongan bakal jadi lawan Arema FC pada pekan ke-14 Gojek Liga 1 bersama Bukalapak, Sabtu (7/7/2018). Pelatih Arema, Milan Petrovic juga bersiap untuk melakukan analisis tentang kekuatan lawan.

Pelatih asal Slovenia ini merencanakan memantau pertandingan Persela sejak melawan Barito Putera (pekan ke-10). Hal ini berarti ada empat pertandingan Persela yang akan diamati Milan.

"Saya sudah minta kepada sekretaris tim untuk mengumpulkan pertandingan Persela. Tentu tidak bisa mengamati dari satu pertandingan saja karena kadang permainan tim bisa naik dan turun," jelasnya.

Milan serius memantau perkembangan Persela karena dia tidak ingin kehilangan kesempatan untuk menang di kandang mengingat laga ini dilangsungkan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Seperti diketahui, Persela saat ini tengah membuat kejutan. Tim medioker ini sekarang nangkring di urutan ketiga klasemen sementara dengan 20 poin.

Penyerang Persela, Loris Arnaud, juga menempati posisi pemain tersubur dengan delapan gol. Milan pun cukup peduli dengan catatan itu sehingga dia akan melakukan analisis lebih dalam.

"Setelah kami analisis, tentu akan buat strategi. Tapi, yang terpenting juga kami harus cetak gol untuk bisa dapat kemenangan," tegas pelatih 57 tahun tersebut.

Dalam sesi latihan pada Selasa sore (3/7/2018) di Lapangan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Milan sudah menyiapkan komposisi tim. Namun, dia enggan mengakui jika starting eleven Arema untuk melawan Persela sudah terbentuk.

"Tadi bukan skuat inti yang disiapkan untuk melawan Persela. Sama seperti latihan yang kami siapkan di Batu (saat pemusatan latihan)," jawabnya.

Meski mengelak, komposisi pemain di skuat utama sebenarnya sudah terlihat dan tidak banyak mengalami perubahan seperti saat uji coba melawan PS AD Kodam V Brawijaya (30/6/2018).

Hanya gelandang muda, M. Rafli, yang sempat dimasukkan skuat utama Arema sementara lainnya masih dihuni nama-nama, di antaranya Dedik Setiawan, Rivaldi Bawuo, Hendro Siswanto, Hanif Sjahbandi, dan Dendi Santoso.