Jakarta - Persib gagal menghadapi PSKC Cimahi pada putaran pertama Piala Indonesia di Stadion Wiradadaha, Tasikmalaya, Rabu (4/7/2018). Pihak kepolisian setempat tidak memberikan izin keramaian sebagai syarat dilaksanakannya pertandingan.
Sebagai jadwal pengganti, pihak kepolisian merekomendasikan partai itu digelar pada 5 Juli 2018. Namun, Persib menolak opsi tersebut karena berdekatan dengan duel Go-Jek Liga 1 bersama Bukalapak melawan PSIS Semarang, 8 Juli mendatang.
Advertisement
Baca Juga
"Nah, Polres (Ciamis) sih sebenarnya memberikan peluang untuk kita bermain 5 (Juli), tapi Persib kan di tanggal 8 (Juli) mereka bermain. Jadi tidak berkenan Persib-nya," ujar Ketua Organizing Committee (OC), Iwan Budianto.
Iwan mengatakan, kepolisian tidak memberikan izin keamanan lantaran bersamaan dengan rekapitulasi perhitungan suara Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar). Maka dari itu, konsentrasi keamanan tidak boleh terpecah belah.
"Kapolres setempat tidak memberikan izin, intinya karena besok (hari ini -Red), bersamaan dengan rekapitulasi perhitungan suara Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar)," kata Iwan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ditunda
Karena Persib menolak rekomendasi jadwal ulang dari kepolisian, maka partai ini bakal ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan. Alhasil, PSSI harus mencari tanggal yang tidak berdekatan dengan pertandingan Persib di Liga 1.
"Artinya ya setelah ini kita terbitkan surat itu ditunda sampai batas waktu yang kita tentukan kemudian. Kita harus menyesuaikan jadwalnya Persib. Kan tidak boleh juga kita ganggu jadwalnya Persib," kata Iwan.
Advertisement
Persib Kecewa
Dibatalkannya pertandingan, lanjut Iwan, membuat Persib kecewa. Pasalnya, tim berjuluk Pangeran Biru telah tiba di Tasikmalaya dan dalam kondisi siap bertanding.
"Ya mereka (Persib) pasti kecewa. Tapi kita juga baru mendapatkan larangannya baru. Tapi apa boleh buat kita harus menyesuaikan agenda republik ini," tutur Iwan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini