Bola.com, Jakarta - Insiden pelemparan yang dilakukan oknum penonton di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, terhadap Timnas Malaysia U-19 di semifinal Piala AFF U-19 2018, Kamis malam (12/7/2018), masih jadi sorotan. Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi, ikut bereaksi.
Menpora Imam Nahrawi menegaskan seluruh pihak harus bersikap profesional. "Panpel harus bertindak profesional. siapa pun, sesama atlet harus saling bersikap profesional. Saya harap PSSI harus bertindak tegas, profesional, dan harus memberikan jaminan keamanan, keselamatan, kepada siapa pun," ujar Imam di Jakarta, Jumat sore (13/7/2018).
"Jaminan ini tidak cuma berkaca dari kasus di Sidorajo, namun semuanya. Di Asian Games, di semua turnamen, panpel harus memberikan serta menjamin rasa aman semuanya. Saya minta panpel wajib memberikan rasa aman kepada siapa pun. tidak hanya kepada atlet, kepada suporter juga. Harus saling menjaga," imbuh Menpora.
Advertisement
Baca Juga
Sementara terkait kunjungan Menpora Malaysia, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, ke Indonesia, Sesmen Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, menjelaskan pertemuan kedua pihak dilangsungkan pada Sabtu (14/7/2018) di Palembang.
Gatot mengungkapkan pertemuan itu atas inisiatif pihak Indonesia sejak Rabu (11/7/2018) atau sebelum insiden di Sidoarjo terjadi. Pertemuan itu pada awalnya digelar sebagai sesama negara serumpun.
"Namun, jika nanti ada permintaan dari Menpora Malaysia untuk membahas isu keamanan atlet, ya akan kami terima untuk dibahas," kata Gatot.
Meski begitu, dalam pandangan Gatot, Indonesia tidak perlu memberikan perlakuan khusus untuk atlet Malaysia. Hal itu bisa memicu protes dari negara lain. "Kan tidak adil juga. Tapi, kalau jaminan keamanan, ya kami semua menjamin atlet dari negara mana pun. Termasuk Malaysia," lanjutnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hal Sensitif
Lebih lanjut Gatot mengakui pihaknya memahami keseriusan Malaysia terkait insiden ini mengingat setiap kali bermain atau bertanding di Indonesia, memiliki sensivitas tinggi.
Bukan hanya di sepak bola melainkan di semua cabang olahraga yang melibatkan Malaysia, pasti terasa lebih sensitif baik bagi atlet maupun suporter di Indonesia. "Tapi, kami bisa menjamin keamanan mereka. Kami akan menjadikan hal ini sebagai catatan sebelum Asian Games 2018," ucap Gatot.
Insiden pelemparan botol air minuman serta batu yang dilakukan oknum pendukung Indonesia terhadap kubu Malaysia seusai kalah di semifinal Piala AFF U-19 2018 cukup mencoreng wajah sepak bola Indonesia. Pasalnya, media massa di Malaysia memberitakan kejadian ini dengan porsi cukup besar.
Timnas Malaysia U-19 sempat tertahan di lapangan setidaknya selama 15 menit sebelum akhirnya bisa masuk ke ruang ganti dengan pengawalan aparat keamanan. Kubu Malaysia mengklaim baru bisa meninggalkan stadion satu jam sejak insiden itu terjadi, juga dengan pengawalan petugas keamanan.
Advertisement