Bola.com, Surabaya - Persebaya secara resmi mengenalkan Bejo Sugiantoro sebagai cartaker pelatih menggantikan Angel Alfredo Vera di Taman Pinang, Sidoarjo, Kamis siang (2/8/2018). Dia hadir bersama sekretaris tim Persebaya, Ram Surahman dalam acara tersebut.
Ram menyebutkan bahwa Bejo sebenarnya telah didaftarkan sebagai asisten pelatih Persebaya pada awal musim ini. Tugas baru sebagai caretaker bakal diembannya dalam dua laga berikutnya, saat menjamu Persela Lamongan (5/8/2018), dan kontra Barito Putera (12/8/2018).
Advertisement
Baca Juga
“Coach Bejo tidak secara tiba-tiba masuk ke Persebaya. Dia adalah asisten pelatih di tim ini, namun sebelumnya mendapat tugas melatih Persebaya U-19. Jadi dia sudah lama menjadi bagian tim ini,” ungkap Ram.
Dalam dua laga itu, pria berusia 41 tahun itu punya pekerjaan rumah untuk kembali membangkitkan performa Persebaya. Dalam tiga laga terakhir, klub berjulukan Bajul Ijo selalu kalah dan terjebak di peringkat 15 klasemen sementara.
Dia mengaku tidak bisa menolak tawaran ini karena menjadi bagian besar keluarga atau yang biasa disebut “Kita Persebaya”. Selain itu, dia merupakan sosok yang sangat disegani oleh Bonek (suporter Persebaya) karena pernah menjadi pemain Persebaya.
“Saya adalah orang bagian dari “Kita Persebaya”. Jadi, saya merasa merupakan bagian dari klub ini. Semua ingin kami bangkit dan itu yang harus dilakukan,” ungkapnya.
Di sisi lain, mantan pelatih Persik Kediri itu juga ingin kembali mendekatkan dirinya dengan Bonek. Baginya, suporter dengan warna kebesaran hijau itu punya arti besar bagi klub kebanggaan masyarakat Surabaya itu.
“Kami ingin melakukan perbaikan dalam jangka dekat. Ekspektasi publik saat ini ingin bangkit. Bonek (suporter Persebaya) adalah bagian dari kami, pemain, dan semua yang ada di Persebaya,” imbuhnya.
“Saya ingin mengembalikan marwah Bonek. Dulu, stadion menjadi angker karena dukungan, bukan membuat pemain menjadi takut. Kita harus kembali membuat angker stadion,” ujarnya.
Bejo sudah dianggap sebagai legenda Persebaya oleh Bonek. Dia membela Persebaya pada dua periode yang berbeda, 1994-2002 dan 2004-2008. Dalam dua masa bakti itu, dia juga menjadi bagian integral tim saat menjuarai Ligina 1996/1997 dan Divisi Utama 2004.