Bola.com, Surabaya - Presiden Klub Persebaya, Azrul Ananda ingin terdapat perubahan di dalam timnya setelah menunjuk Bejo Sugiantoro sebagai caretaker pelatih. Semua peristiwa yang baru dialami Persebaya harus menuju ke arah yang lebih baik.
“Saya berterima kasih kepada coach Bejo yang mau membantu kami. Jangan dulu koar-koar suporter Persebaya sudah berubah, tapi timnya juga belum berubah. Ayo sama-sama kita berubah lebih baik,” ungkap pria 41 tahun itu.
Perubahan kursi kepelatihan di Persebaya terjadi setelah Bonek (suporter Persebaya) menuntut mundur Angel Alfredo Vera sebagai pelatih. Itu didasari oleh turunnya performa Bajul Ijo usai kalah tiga laga secara beruntun.
Advertisement
Baca Juga
Desakan itu muncul mulai saat Persebaya kalah 3-4 dari Persib Bandung (26/7/2018). Berbagai teror pun didapatkan oleh pihak internal Persebaya hingga disambut dengan makian setelah kalah 1-3 dari Perseru Serui (31/8/2018).
“Impian saya melihat timnya berkembang secara profesional dan tim ini membantu membawa perubahan di masyarakat. Tapi, perlu waktu, selain timnya juga masyarakatnya, harus melewati proses,” imbuh Azrul.
Kondisi psikologis timnya memang sempat menurun dengan semua tekanan itu. Situasi ini hampir sama dengan yang terjadi pada musim lalu saat Iwan Setiawan yang menjabat sebagai pelatih kepala berseteru dengan Bonek.
“Agak beda ini, karena saya bagaimanapun harus menyampaikan utang budi pada Alfredo dan semua pendukung persebaya dan pemain juga yang ikut berjuang. Yang ada di sini tidak akan di sini kalau tidak promosi ke Liga 1,” ujar Azrul.
Perbedaan kontribusi Iwan Setiawan dan Alfredo untuk Persebaya memang cukup mencolok. Iwan hanya menangani Persebaya selama dua laga tanpa kemenangan dan kemudian dipecat.
Sementara Alfredo datang dengan mengubah permainan Persebaya menjadi lebih ofensif selama setahun lebih melatih. Dia juga mempersembahkan gelar juara Liga 2 2017 sekaligus tiket promosi ke Liga 1 musim ini.